Page 86 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 86
uang 2000 rupiah buat kau. Om tak ingin bunganya, anggap
saja ini sedekah untuk kau,” ujar si pemuda sambil
mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu
diambilnya, melainkan bukan untuk disimpan, melainkan
dia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan melalui di
sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit
tersinggung. ”Kenapa uang tadi tak kau ambil, bahkan kau
berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis
kecil menjawab, ”Maaf Om, saya telah berjanji dengan ibu
saya bahwa saya wajib menjual bunga-bunga ini dan bukan
menerima uang dari minta-minta.
Ibu saya selalu berpesan walaupun tak punya uang kita
tak bolah menjadi pengemis.” Pemuda itu tertegun,
alangkah dia menerima pelajaran yang sangat berharga dari
seorang buah hati kecil bahwa kerja ialah sebuah
kehormatan, walaupun hasil tak seberapa melainkan
keringat yang menetes dari hasil kerja keras ialah sebuah
kebanggaan. Tak pemuda itu bahkan alhasil mengeluarkan
dompetnya dan membeli seluruh bunga-bunga itu, bukan
karena kasihan, melainkan karena motivasi kerja dan
keyakinan si buah hati kecil yang memberinya pelajaran
berharga hari itu.
“Allahumma inni a’udzu bika
minal ‘ajzi wal kasali wal jubni wal harami wa
a’udzu bika min fitnatil mahya wal mamat wa
a’udzu mika min ‘adzabil qabri“ (Ya Allah aku
berlindung kepada-Mu dari sikap lemah, malas,
pengecut, dan kepikunan dan aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian
dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur)” (HR Bukhari).
Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca | 73