Page 63 - Cyberbullying & Body Shaming
P. 63
Karyanti, M.Pd. & Aminudin, S.Pd.
Kowalski & Limber (Brewer & Kerslake, 2015) Penelitian
menyelidiki hubungan antara harga diri dan cybervictim lebih
konsisten, dan umumnya menunjukkan rendahnya harga diri.
Faktor Cyberbullying
Penelitian sebelumnya tentang penindasan di sekolah telah
mengidentifikasi beberapa faktor yang kemungkinan berkontribusi
terhadap cyberbullying . Di antara mereka adalah faktor-faktor
signifikan gender, prestasi akademik, dan budaya. Selain itu,
penelitian tentang cyberbullying telah melaporkan bahwa frekuensi
penggunaan komputer merupakan faktor kunci (Li, 2005; Huang &
Chou, 2010).
Motivasi seseorang melakukan cyberbullying hampir sama
dengan bullying. Menurut Syam (2015) ada dua faktor seseorang
melakukan tindakan cyberbullying :
1. Faktor yang bersumber dari dalam diri cyberbullies (Faktor
Intern). Tidak adanya rasa bersalah dari cyberbullies
kriminalitas, cyberbullies memang tidak mengetahui bahwa
perbuatannya itu adalah perbuatan yang dilarang oleh undang-
undang. Faktor lainnya yang menjadi penyebab terjadinya
perilaku cyberbullying yaitu karena perasaan emosi akibat
kecemburuan, dendam, sakit hati, dan kekecewaan.
2. Faktor yang bersumber dari luar diri cyberbullies (Faktor
Ekstern). Faktor perkembangan teknologi faktor adanya
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang
mempermudah individu untuk berinteraksi dengan individu
lainnya.
Menurut Gonzales (Hidajat, dkk, 2015) ―cyberbullying terjadi
ketika baik cybervictim maupun cyberbullies merupakan orang di
56