Page 71 - Cyberbullying & Body Shaming
P. 71
Karyanti, M.Pd. & Aminudin, S.Pd.
mendorong, menahan, gerakan tidak bersahabat, mengancam,
memalukan, merendahkan, menggoda, menyebut nama,
merendahkan, menyindir, mengejek, menatap, menjulurkan lidah,
memalingkan pandangan, tidak mau berbicara, manipulasi
pertemanan dan pengucilan (Beran,2006; Ma, 2001; Beran & Li,
2008).
Metode bullying baru telah muncul, yang dikenal sebagai
Cyberbullying. Bentuk agresi ini melibatkan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi seperti ponsel, kamera video, e-mail, dan
halaman web untuk mengirim atau mengirim melecehkan atau pesan
memalukan untuk orang lain (Ybarra & Mitchell, 2004; Beran & Li,
2008).
Cyberbullying secara bertahap menjadi fokus perhatian karena
insiden yang dilaporkan bunuh diri terkait dengan cyberbullying (El-
Ghobashy, 2010; Schwartz, 2010; Zalaquett & Chatters, 2014),
White House (Zalaquett & Chatters, 2014) Pertemuan Puncak White
House tentang Bullying kekhawatiran tentang Cyberbullying di
perguruan tinggi, dan Gilroy (Zalaquett & Chatters, 2014) publikasi
terbaru yang melaporkan mahasiswa menjadi cybervictim kampanye
smear online yang disertakan komentar rasis, seksis, homofobik,
atau ancaman kekerasan fisik.
Semakin banyak orang beralih ke internet untuk sekolah,
bekerja, dan sosial, begitu juga lebih banyak orang yang beralih ke
internet untuk berperilaku frustrasi dan agresi. Salah satu bentuk
agresi maya telah terjadi mendapatkan perhatian dari peneliti dan
masyarakat baru-baru ini adalah cyberbullying. Cyberbullying
biasanya didefinisikan sebagai agresi yang sengaja dan berulang kali
dilakukan secara konteks elektronik (mis., email, blog, pesan instan,
pesan teks) melawan seseorang yang tidak bisa dengan mudah
64