Page 184 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 184
bebas. Contoh dari radikal bebas adalah superoksid, oksigen, radikal peroksid dan radikal
hidroksil (Shahidi, 1997).
Senyawa kimia yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan terdapat dalam batang
Saluang Belum tersebut adalah tannin. Senyawa tannin mempunyai khasiat farmakologis
sebagai antdiare, antibakteri, astringen dan antioksidan. Senyawa tannin terdiri dari senyawa
fenolik yang sulit untuk dipisahkan dan sulit untuk dikristalkan dan terdiri dari komponen
senyawa organic yang kompleks. Selain itu senyawa ini mampu mengendapkan protein dan
berikatan dengan protein tersebut (Desmiaty et al., 2008). Terdapat dua jenis dalam senyawa
tannin yaitu tannin terhidrolisis dan terkondensasi. Fungsi dari senyawa tannin adalah
sebagai antioksidan biologis. Selain itu tannin mempunyai peran penting dalam
mengendapkan protein hingga pengkhelat logam (Hagerman, 2002).
Saluang Belum merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dipercaya oleh suku
dayak Kalimantan mempunyai khasiat yang dapat meningkatkan stamina, kseuburan dan
gairak seksual pada pria (Saparita et al., 2009 dalam Musfirah et.al., 2016). Berdasarkan
penelintian yang dilakukan oleh Musfirah et al (2016) ekstrak etanol akar Saluang Belum
memiliki khasiat sebagai afrodisioakan hal ini terlihat dari hasil penelitian yang
menunjukkan adanya peningkan kerja pada speramatogenesisi dalam meproduksi jumalh sel
spermatosid dan sel permatid dengan tidak mempenaruhi fungsi kerja organ testis normal
pada semua dosis yang diberikan. Secara empris masyarakat menggunakan tumbuhan
Saluang Belum dengan cera meminum air rebusan dari akar Salaung Belum. Air rebusna ini
dipercara dapat meningkatkan stamina, gairah seksual dan kesuburun pada pria. Untuk
membuktikan khasiat tersebut, Musfirah melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui khasiat ekstrak etanol akar Saluang Belym terhadap spermatogenesis mencit dan
untuk melihat gambarn histologic pada mencit. Pada penelitian ini menggunakan hewan uji
mencit jantan galur Swiss yang berjumlah 25 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok
perlakuan. Kelompok I merupakan kelompok control yang hanya diberikan laritan Na-CMC
1 %. Kelompok II merukapan kelompok pembdaning yang diberikan obat sintetis yang
memilki khasiat meningkatkan kinerja sprematogeneisi. Obat tersebut adalah X-gra.
Kelompok III, IV dan V merupakan kelompok uji dimana hewan uji akan ekstrak etanol 70%
akar Saluang Belum denagn variasi dosis 100, 200 dan 400 mg/Kb BB. Selama 14 hari
kelompok hewan uji akan diperlakukan secara peroral dengan pemebrian larutan uji satu kali
sehari. Pengamatan dilakukan pada hari ke 14 dengan melakukan dislokasi pada hewan uji
Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah | 171
Rezqi Handayani & Nurul Qamariah