Page 195 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 195
Khasiat Empiris
Masyarakat dayak menggunakan serai sebagai obat untuk mngurangi nyeri pada bagian
perut. Cara penggunaannya dengan merebus bagian batang serai kemudian air rebusannya
diminum.
Studi Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Zamzani (2011) memberikan hasil bahwa ekstrak etanol serai
memiliki aktifitas farmakologis dalam membununh bakteri Staphylococcus aureus dab
Eschericia coli yang telah mengalami resisten terhadap penggunaan antibiotic. Konsentrasi
minimal untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut adalah 1% dan 5%. Dari hasil
skrinning fitokimia yang dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) tanaman serai mengandung senyawa kimia minyak atsiri, flavonoid, polifenol dan
saponin. Akar serai dimanfaatkan untuk menghilangkan bau badan. Tumbuhan serai
mengandung senyawa aktif yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai antimikroba.
Secara khusus manfaat senyawa aktif tersebut digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
pada usus, saluran kemih, luka dan lambung. Secara empiris masyarakat telah menggunakan
serai dalam terapi pengobatan infeksi kulit, kercunan makanan, infeksi saluran pencernaan,
dan juga mengurangi bau badan (Hasbihtc, 2010). Penelitian Jumain (2016) tentang uji efek
antidiare infus batang sereh (Cymbopogon nardus L.) terhadap mencit (Mus Muculuc),
menyatakan bahwa infus batang sereh dengan konsentrasi tertentu dapat memberikan efek
anti diare, karena sereh memiliki sifat anti-mikroba dan anti-bakteri yang membantu
memerangi infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri patogen seperti
Helicobacterpylori dan Escherichia coli.
Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah | 182
Rezqi Handayani & Nurul Qamariah