Page 197 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 197
Studi Pustaka
Masyarakat secara empiris menggunakan sirih merah untuk mengobati berbagai penyakit
diantaranya yaitu hepatitis, batu ginjal, diabetes mellitus, menghambat pertumbuhan sel
kanker paudara dan Rahim, mengurangi inflamasi pada penyakit ambeien, membunuh
bakteri penyakit TBC, mengurangi nyeri pada gigi, mengobati sariawan, radang liver, radang
prostat, bau badan, membuat kulit tampak halus dan sehat, mengurangi inflamasi pada
telinga, mengobati batuk, mengurangi inflamasi pada paru, hidung berdarah, batuk darah,
mengurangi inflmasi pada tenggeokkan, gusi dan payudara. Manfaat lain dari sirih merah
yaitu sebagai antibakteri (Manoi, 2007; Sudewo, 2009). Metabolit sekunder yang terkandung
didalam sirih merah yang mempunyai aktivitas farmakologis yaitu tanin, alkaloid flavonoid,
minyak atsiri (Juliantina, 2008; Sunartyo, 2000).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh atmaningsih 2008, ekstrak etanolik daun sirih
merah bersifat sitotoksik terhadap sel HeLa. Harga LC50 yang diperoleh dari ekstrak
etanolik daun sirih merah adalah sebesar 1.143,1 μg/ml. Dari hasil penelitiandapat
disimpulkan bahwa ekstrak etanolikdaun sirih merah berefek sitotoksik serta diperkirakan
memiliki aktivitas sebagai antikanker. Salah satu faktor resiko terjadinya kanker serviks
adalah keputihan. Risiko terjadinya keputihan dapat dialami oleh berbagai umur. WUS
memiliki risiko keputihan lebih tinggi dibanding remaja karena pada wanita usia subur
sering terjadi PID atau Pelvic InflamatorryDisease (Tewari, 2001 dalam Zuhriyah, Uswatun,
& Filistea, 2011). Selain itu, keputihan yang berlebihan dan tidak normal juga bisa
merupakan gejala awal dari kanker serviks yang bisa berujung kematian pada wanita
(Wijaya, 2010). Hal ini diperkuat oleh Dwiana (2006) dalam Hidayati, Herniyatun, &
Suhartini (2010) yang mengatakan sebanyak 90% kasus kanker leher rahim di Indonesia
ditandai dengan keputihan. Keputihan dapat diatasi dengan berbagai cara. Moeljanto (2003)
menjelaskan bahwa untuk mengatasi keputihan dapat dilakukan dengan terapi non
farmakologis seperti membasuh organ intim dengan cairan antiseptik yang berguna untuk
membersihkan organ intim setelah buang air besar (BAB), buang air kecil (BAK) dan setelah
bersenggama. Tanaman sirih merah mempunyai manfaat yang sangat banyak. Tanaman ini
berbeda dengan tanaman sirih hijau terutama pada warna daun. Daun sirih merah bewarna
keperak-perakan dan akan mengeluarkan lender bila daunnya diseobek serta daun sirih
merah memiliki bau yang lebih wangi dibanding sirih hijau (Hidayat & Sri, 2009).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manoi (2007) daun sirih merah mempunyai
Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah | 184
Rezqi Handayani & Nurul Qamariah