Page 200 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 200

Studi Pustaka
                  Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Asmonie  (2013)  menunjukkan  hasil  pada

                  adanya penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur
                  wistar secara efekstif (p<0,05) setelah diberikan infisa daun sisrsak. Hasil penelitian yang

                  dilakukan Esmawati (2015) juga menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah dan

                  histolagi  pancreas  pada  tikus  (Rattus  norvegicus) setelah pemberian ekstrak etanol daun
                  sirsak. Dari hasil penelitian didapatkan dosis ekstrak daun sirsak yang dapat memperbaiki

                  histologi sel pancreas adalah 150 mg/kg BB dan dosis yang dapat menurunkan kadar glukosa
                  darah  pada  tkus  adalah  50  mg/kgBB.  Secara  empiris  tumbuhan  sirsak  telah  dipercaya

                  masyarakat  sebagai  tanaman  obat  tradisional.  Berdasarkan  hasil  penelitian  Mardina  dan
                  Ratnasari (2011), Kojong (2013) masyarakat menggunakan bagian tumbuhan sirsak sebagai

                  obat tradisional. Bagian tubuh tumbuhan yang dimanfaatkan alah akar, kulit batang, daun,

                  biji, buah dan bunga. Manfaat dari tumbuhan sirsak yang telah digunakan oleh masyarakat
                  sebagai  obat  menguragi  sakit  pada  penderita  gout  (Wirahmadi,  2013),  menghambat

                  pertumbuhan sel kanker (Widiastuti, 2012, Astirin, 2013), mengurangi kadar glukosa darah

                  pada  pasien  diabetes  dan  digunakan  pada  pasien  penderita  kelakukan  jantung  (Sudjijo,
                  2013).  Hal  ini  dapat  dikarenakan  sirsak  banyak  mengandung  metabolit  sekunder  yang

                  mempunyai  aktifitas  farmakologis.  Metabolid  sekunder  yang  terkandung  didalam  sirsak
                  yaitu  steroid/terpenoid,  flavonoid,  kumarin,  alkaloid,  dan  tanin.  Senyawa  flavonoid

                  berfungsi sebagai antidiabetes, antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus,
                  pengatur  fotosintetis,  pengatur  tumbuh  (Robinson,  1995;  Adri,  2013).  Penelitian  yang

                  dilakukan  oleh  Markham  (1988)  dan  Adeyeni  (2009)  menunjukkan  bahwa  daun  sirsak

                  memiliki  kemampuan  sebagai  antihiperglikemia  serta  mampu  menurunkan  berat  badan
                  secara siginifikan pada kelompok tikus yang mengalami perlakuan. Hal ini menunjukkan

                  bahwa  metabolid  sekunder  pada  daun  sirsak  mempunyai  aktivitas  farmakogis  anti-
                  hiperglikemia yang mempunyai mekanisme merangsang prouksi insulin, memperbaiki sel

                  beta-β pangkreas dan meningkatkan aktivitas insulin dan adrenalin.
                  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Adewole  (2009),  menunjukkan  adanya  penuruan  kadar

                  glukosa  darah  serta  peningkatan  kadar  kadar  insulin  tikus  yang  diinduksi  dengan

                  menggunakan STZ setelah diberikan ekstrak daun sirsak. Kekurangan pada penelitian ini
                  adalah  lamanya  waktu  pemberian  ekstrak  daun  sirsak  kepada  hewan  uji.  Membutuhkan

                  waktu selama 60 hari dalam proses perlakukan dan dosis ekstrak daun sirsak yang diberikan


                                           Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah |   187
                                                                      Rezqi Handayani & Nurul Qamariah
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205