Page 77 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 77

diikuti oleh fraksinasi dengan etil asetat. Aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat dari
                  ekstrak  etanol  dihitung  menggunakan  metode  DPPH  dan  diperoleh  nilai  IC50.  Hasil

                  penelitian membuktikan bahwa fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun benalu mempunyai
                  aktivitas  farmakologis sebagai antioksidan dengan nilai IC50 (12,57 ± 0,7) mg / mL. Isi

                  total fenolik (13,76 ± 0,9) mg ekuivalen asam galat per gram fraksi etil asetat dari ekstrak

                  etanol daun mistletoes. Nilai IC50 dari fraksi etil asetat ekstrak etanol daun benalu sebesar
                  12,57 ±0,7 μg/mL dengan taraf kepercayaan 95%. Dan untuk kadar fenolat yang terkandung

                  dinyatakan  sama  dengan  massa  ekivalen  asam  galat  sebesar  13,76±0,9  mg  dengan  taraf
                  kepercayaan 95% (Patria dan Soegihardjo, 2013).

                  Tumbuhan  Benalu  Batu  (Begonia  sp.)  asal  Kab.  Morowali  Utara,  Sulawesi  Tengah,
                  merupakan  salah  satu  tumbuhan  yang  digunakan  secara  empiris  oleh  masyarakat  untuk

                  mengobati  berbagai  penyakit.  Masyarakat  menggunakan  tanaman  ini  untuk  pengobatan

                  tumor,  kanker  (Novriawan,  2009  dalam  Ritna,  2016).  Penelitian  yang  telah  dilakukan
                  menyatakan  bahwa  ekstrak  metanol  Benalu  Batu  (Begonia  sp.)  aktif  menghambat

                  pertumbuhan  sel  kanker  dengan  memberikan  efek  hambatan  pertumbuhan  sel  kanker

                  payudara (T47D) dengan nilai IC50 = 122,21 µg/ml. Selain itu uji antikanker mulut rahim
                  dengan menggunakan sel kanker HeLa ekstrak metanol dapat menghambat pertumbuhan sel

                  kanker HeLa dengan nilai IC50 = 70,97 µg/ml (Anam et.al., 2014 dalam Ritna, 2016). Hasil
                  uji skrining fitokimia terhadap ekstrak metanol benalu batu (Begonia sp.) diketahui positif

                  mengandung senyawa golongan flavonoid (Anam et.al., 2014 dalam Ritna, 2016). Senyawa
                  flavonoid  diduga  memiliki  peran  dalam  menghambat  sel  kanker  T47D  dan  sel  HeLa.

                  Tumbuhan Benalu Batu (Begonia sp.) dari familia Begoniaceae merupakan tanaman yang

                  digunakan oleh masyarakat  Morowali Utara untuk mengobati tumor dan kanker. Secara
                  umum tumbuhan Benalu Batu (Begonia sp.) memiliki senyawa saponin, tanin, flavonoid dan

                  polifenol.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  senyawa  flavonoid  fraksi  etil
                  asetat benalu batu (Begonia sp.). Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi dan dipartisi

                  dengan meggunakan n heksana, etil asetat dan air. Ekstrak etil asetat difraksinasi dengan
                  sembilan perbandingan eluen, metode pemisahan yang digunakan adalah kromatografi cair

                  vakum (KCV) dan kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP). Didapatkan satu fraksi yang

                  diduga memiliki senyawa flavonoid setelah dilakukan uji pereaksi warna dengan metode
                  Shinode  dan  Pew.  Hasil  Spektroskopi  Ultraviolet-Visible  dengan  menggunakan  pelarut

                  metanol pada rentang panjang gelombang 200-550 nm, isolat menunjukkan puncak serapan


                                           Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah |   64
                                                                      Rezqi Handayani & Nurul Qamariah
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82