Page 131 - Gemilang Peradaban Islam
P. 131
Sejarah Islam) menggambarkan gerakan ini sebagai
gerombolan rakyat jelata yang tidak mempunyai
pengalaman berperang, tidak disiplin, dan tanpa
memiliki persiapan.
Gerakan ini di pimpin oleh Pierre I ‘ermite.
Sepanjang jalan menuju kota Konstantinopel mereka
membuat keonaran, melakukan perampok-kan dan
bahkan terjadi bentrokkan dengan penduduk
Hongarian dan Byzantium. Akhirnya dengan mudah
pasukan Salib dapat dikalahkan Dinasti Seljuk.
Pasukan Salib angkatan berikutnya dipimpim oleh
God Frey Of Bouillon.Gerakan kali ini lebih merupakan
ekspedisi militer yang terorganisasi rapih. Mereka
berhasil menduduki kota suci Palestina (Yerusalem)
pada tanggal 7 Juni 1099. Pasukan God Frey ini
melakukan pembantaian besar besaran selama lebih
kurang satu minggu terhadap umat Islam tanpa membe-
dakan laki-laki dan perempuan, anak-anak dan dewasa,
serta tua dan muda. Disamping itu mereka membumi
hanguskan bangunan-bangunan umat Islam. Sebelum
pasukan ini memasuki Baitulmaqdis, mereka terlebih
dahulu merebut Anatolia Selatan, daerah Tarsus,
Antiokia, Alefo, dan Arruha (Edessa). Selain itu, mereka
juga berhasil merebut Tripoli, Syam (Suriah) dan Acre.
Kemenangan pasukan Salib dalam periode ini telah
mengubah peta dunia Islam dan situasi dikawasan itu.
Sebagai akibat dari kemenangan tersebut, berdirilah
beberapa kerajaan latin Kristen di Timur, yaitu kerajaan
Baitul Maqdis (1099) di bawah pemerintahan raja God
Frey, Edessa ((1098) diperintah oleh raja Baldwin, dan
Tripoli (1109) di bawah kekuasaan raja Raymond.
122 | Asep Solikin