Page 57 - False Information
P. 57

diberikan  pada  reaksi  organik  dunia  nyata  dari  komunitas
                                online ketika dihadapkan pada informasi palsu . Tidak semua
                                informasi  palsu  terlihat  atau  bertindak  sama  atau  ditanggapi
                                serupa.  Analisis  tentang  perbedaan  luas  antara  bagaimana
                                cerita  yang  diverifikasi  dan  tidak  diverifikasi  tersebar  seperti
                                yang dilakukan oleh (Vosoughi et al., 2018).

                                 Bahkan  setelah  menyelesaikan  perdebatan  tentang  apakah
                            sebuah  berita  bisa  dibuktikan  salah  (yang  merupakan  proses
                            dengan  kesulitannya  sendiri),  ada  kesulitan  tambahan  dalam
                            informasi palsu yang muncul di banyak rasa yang berbeda, masing-
                            masing berpotensi dengan tujuan dan aktivitasnya sendiri. Melihat
                            masalah ini dari perspektif jurnalisme, tiga jenis berita palsu yang
                            mereka beri label sebagai: fabrikasi serius (tabloid dan jurnalisme
                            kuning), hoax skala besar (pemalsuan yang disengaja menyebabkan
                            kerugian), dan lelucon lucu (satir dan parodi) (Rubin et al., 2015).
                            Juga  dari  sudut  pandang  yang  lebih  berorientasi  komunikasi,
                            membagi berita palsu menjadi satir, parodi, fabrikasi, manipulasi,
                            periklanan,  dan  propaganda  berdasarkan  tingkat  kebenaran  dan
                            penipuan  yang  terlibat  dengan  masing-masing  jenis  (Ireton  &
                            Posetti, 2018).
                                 Karsai  (Babcock  et  al.,  2019)  Laju  difusi  informasi  dalam
                            jaringan  sebagian  bergantung  pada  topologi  jaringan.  Beberapa
                            karakteristik  jaringan  diketahui  membantu  penyebaran  informasi
                            lebih  cepat  sedangkan  yang  lain  menghambat  arus  informasi.
                            Banyak studi difusi informasi di jejaring sosial meminjam ide dari
                            model  penyebaran  infeksi.  Kitsak  et  al.  (Babcock  et  al.,
                            2019)menggunakan  rentan-infeksius-pulih  dan  rentan-infeksius-
                            rentan untuk memahami difusi informasi Sejak munculnya Twitter,
                            ada  banyak  penelitian  yang  mencoba  untuk  mengkarakterisasi




                            52 | Laksminarti, Karyanti & Mita Sari
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62