Page 74 - False Information
P. 74
digunakan. Ini menunjukkan bahwa vaksin ini juga aktif melawan
COVID-19 (Abu Hammad et al., 2020).
Menggali status kekebalan terhadap Mycobacterium
tuberculosis pada pasien COVID-19, menunjukkan bahwa pasien
COVID-19 mungkin memiliki kekebalan terhadap mikroorganisme
ini dan juga SARS-CoV-2. Fakta bahwa BCG menginduksi
kekebalan terlatih, telah menyebabkan beberapa peneliti
mendalilkan bahwa vaksin lain dengan tindakan serupa, seperti
vaksin polio oral, juga dapat mengurangi infektivitas SARS-CoV-2
(O’Neill & Netea, 2020).
2. Skrining, Pengujian, dan Under-Reporting
MetodeDiagnostik terus muncul dengan sangat cepat setelah
identifikasi penyakit. Beberapa metode menggunakan teknik PCR,
yang lain menggunakan reaksi antibodi-antigen atau diuji untuk
titer antibodi. Negara-negara tertentu menggunakan alat
pemeriksaan secara ekstensif sementara yang lain tidak memiliki
sarana atau mungkin tidak menganggap ini sebagai prioritas.
Pentingnya pengujian ditekankan oleh WHO sejak awal pandemi.
Namun, jelas, penggunaan berbeda antar negara.
Negara-negara yang menerapkan protokol pengujian yang
berat, mengungkapkan jumlah kasus yang lebih tinggi, dan ini
mungkin mencerminkan tingginya potensi penyebaran virus dan
mencerminkan tingkat infektivitasnya yang tinggi. Analisis regresi
linier dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui signifikansi
tes / M sebagai variabel prediktor kasus / M. Data diambil dari
(Worldometers, Our world in data, access date 19 June 2020). Data
dianalisis menggunakan perangkat lunak IBM SPSS untuk
Windows (SPSS versi 21 perangkat lunak, Armonk, NY, USA:
IBM Corp) (Abu Hammad et al., 2020).
False Information | 69