Page 70 - False Information
P. 70
Kondisi sanitasi dan kebiasaan kebersihan pribadi harus
dipertimbangkan dalam konteks standar budaya dan sosial
masyarakat mana pun. Contoh representatif adalah populasi Timur
Tengah, Afrika Utara dan Afrika di bawah Sahara yang sebagian
besar beragama Islam. Dalam agama Islam, umat Islam membasuh
bagian tubuh tertentu sebelum shalat, atau yang disebut "wudhu",
sebuah proses yang diulangi lima kali / hari. Ritual keagamaan ini
meliputi mencuci wajah, telinga, tangan, lengan, kaki, memutar
mulut, membilas hidung, dan menyeka kepala dengan air.
Pembasuhan organ tubuh ini diulangi sebanyak tiga kali mengikuti
ajaran Nabi Muhammad SAW yang juga menganjurkan untuk
mandi minimal satu kali dalam seminggu, terutama sebelum salat
Jumat. Mandi adalah wajib bagi umat Islam setelah melakukan
hubungan seksual, dan penghentian menstruasi di akhir siklusnya,
disebut juga ―Ghosol‖ yang berarti membasuh seluruh tubuh.
Semua prosedur sebelumnya dilakukan dengan menggunakan air
mengalir. Ada praktik sanitasi lain bagi umat Islam yang sebagian
besar bersumber dari ajaran agama, antara lain mengganti alas kaki
sebelum masuk rumah dan mencuci tangan segera setelah bangun
tidur. Ada juga etiket toilet Islami yang menggunakan penggunaan
air dan menggunakan tangan kiri untuk membersihkan, karena
tangan kanan digunakan pada waktu makan untuk makan. Metode
pembersihan terakhir penting untuk mencegah infeksi seperti
COVID-19, yang mungkin ditularkan melalui feses-oral (Abu
Hammad et al., 2020).
Diperlukan penelitian yang menyelidiki keefektifan protokol
kebersihan tangan dalam mencegah penularan infeksi karena saat
ini sebagian besar difokuskan pada personel perawatan kesehatan
dengan perhatian minimal diberikan kepada populasi biasa dalam
pengaturan komunitas. Kemanjuran menggunakan air saja untuk
False Information | 65