Page 38 - Catatan Peradaban Islam
P. 38
1. Alam berjalan sesuai dengan undang-undang yang
berlaku
2. Dalam alam selalu ada pertentangan kekuatan,
antara cahaya dengan kegelapan, kesulitan dengan
kemudahan, subur dengan kekeringan, penderitaan
dengan kebahagiaan, dan seterusnya.
Orang Persia sebelum Zoroaster menyembah arwah
orang-orang yang berpengaruh pada saat itu. Namun setelah
kedatangan Zoroaster ia menya-tukan tuhan-tuhan yang
banyak itu dalam satu tuhan yaitu “Ahuramazda”. Demikian
pula tuhan-tuhan yang jahat ia satukan dalam satu nama
yaitu “Daruja Ahriman”.
Kitab suci Zoroaster bernama Avesta dan kitab
syarahnya bernama Zamdavesta. Menurut zoroaster
antara Tuhan baik dan Tuhan jahat selalu terjadi
pertentangan yang terus menerus, mereka selalu
bermusuhan, dan tiada hentinya. Bahkan permusuhan itu
menitis pada makhluk yang mereka ciptakan bernama
manusia. Dalam tubuh manusia inilah pertempuran itu
berlangsung. Tuhan baik dan tuhan jahat selalu selalu
mengambil bagian dalam kehidupan manusia agar
berbuat dengan apa yang mereka inginkan.
Filafat Zoroaster
Di antara pembahasan mereka yang bersifat filsafat
adalah pembahasan mengenai Nafs. Menurut agama
Zoroaster bahwa “Nafs Insan” diciptakan Tuhan dari tidak
ada menjadi ada dan kemudian dapat mencapai kehidupan
abadi yang berbahagia, apabila dia sanggup memerangi
kejahatan di atas muka bumi maka Tuhan memberi mereka
kebebasan untuk memilih perbuatan yang baik maupun
yang jahat. Sebab dalam pandangan mereka setiap
Catatan Peradaban Islam | 31