Page 33 - Catatan Peradaban Islam
P. 33

Pertumpahan  darah,  pembunuhan,  perampasan  hak-hak
            orang lain telah menjadi kebiasaan pada pola hidup mereka.
            Hukum  hanya  berlaku  bagi  orang-orang  miskin  dan  kecil,
            sementara  orang-orang  besar  dan  berkuasa  mampu
            menjual-belikannya  serta  membayar  dengan  uang  atas
            kesalahan yang mereka perbuat. Persengketaan yang terjadi
            di  kalangan  mereka  menimbulkan  perpecahan  yang  tak
            terhindarkan lagi. Adapun awal perpecahan tersebut berasal
            dari  tubuh  kepemerintahan  itu  sendiri.  Peme-rintah  pada
            saat itu saling menjatuhkan satu sama lainnya untuk berebut
            kekuasaan,  juga  mereka  bergelimang  dengan  harta  benda
            dan  wibawa,  hukum  tidak  pernah  ada  dalam  pandangan
            masyarakat  dikarenakan  para  penguasa  tidak  pernah
            menghargai hukum sebagai pola hidup. Maka pada akhirnya
            kerajaan  ini  terpecah  menjadi  dua  bagian  yaitu  kerajaan
            Romawi  Barat  dengan  ibukotanya  Konstantinopel  dan
            pemimpin  agungnya  bernama  Konstantinius  Agung  serta
            kerajaan Romawi Timur dengan pusat ibukotanya di Roma.
                 Kerajaan ini mengalami zaman gemilangnya pada saat
            pemerintahan  Maha  Raja  Yustanius  I  (527-526)  dan  pada
            zamannya  pula  terjadi  peperangan  yang  sangat  dahsyat
            dalam sejarah kepahlawanan bangsa Persia melawan Bangsa
            Persia  Sasanid.  Dengan  jasa  dua  orang  panglimanya
            (Belisarius  dan  Nares)  mereka  berhasil  memukul  mundur
            pasukan Sasanid dan Yustanius pun berhasil merebut Afrika
            Utara, Italia dari tangan Bangsa Vandal dan Goth Timur.
            Agama

                 Negeri-Negeri  yang  berada  di  bawah  kekuasaan
            Kerajaan Romawi Timur pada umumnya beragama Nasrani
            yang  pada  waktu  itu  terpecah  dalam  berbagai  Madzhab,
            antara lain:


            26 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38