Page 29 - Catatan Peradaban Islam
P. 29

ningrat  Persia  yang  paling  berani.  Persia  telah  mendapat
            kemenangan  dan  orang-orang  Abisinia  dapat  diusir  dari
            Yaman yang sudah didudukinya selama 72 tahun itu.

                 Sejak itulah Yaman berada di bawah kekuasaan Persia,
            dan ketika Islam lahir seluruh daerah Arab itu berada dalam
            naungan agama baru ini. Akan tetapi orang-orang asing yang
            telah  menguasai  Yaman  itu  tidak  langsung  di  bawah
            kekuasaan  Raja  Persia.  Terutama  hal  itu  terjadi  setelah
            Syirawih  (Shiruya  Kavadh  II)  membunuh  ayahnya,  Kisra
            Parvez, dan dia sendiri menduduki takhta. Ia membayangkan
            -  dengan  pikirannya  yang  picik  itu  bahwa  dunia  dapat
            dikendalikan  sekehendaknya  dan  bahwa  kerajaannya
            membantu  memenuhi  kehendaknya  yang  sudah  hanyut
            dalam  hidup  kesenangan  itu.  Masalah-masalah  kerajaan
            banyak  sekali  yang  tidak  mendapat  perhatian  karena  dia
            sudah mengikuti nafsunya sendiri. Ia pergi memburu dalam
            suatu kemewahan yang belum pernah terjadi Ia berangkat
            diiringi  oleh  pemuda-pemuda  ningrat  berpakaian  merah,
            kuning dan lembayung, dikelilingi oleh pengiring-pengiring
            yang  membawa  burung  elang  dan  harimau  yang  sudah
            dijinakkan dan ditutup moncongnya; oleh budak-budak yang
            membawa wangi-wangian, oleh pengusir-pengusir lalat dan
            pemain-pemain musik.

                 Supaya  merasa  dirinya  dalam  suasana  musim  semi
            sekalipun  sebenarnya  dalam  musim  dingin  yang  berat,  ia
            beserta rombongan nya duduk di atas permadani yang lebar
            dilukis  dengan  lorong-lorong,  ladang  dan  kebun  yang
            ditanami bunga-bungaan aneka warna, dan dilatarbelakangi
            oleh  semak-semak,  hutan  hijau  serta  sungai-sungai
            berwarna perak.




            22 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34