Page 26 - Catatan Peradaban Islam
P. 26
mereka kehendaki dan dengan demikian tanah mereka
bertambah subur.
Peninggalan-peninggalan peradaban Himyar di Yaman
yang pernah diselidiki-dan sampai sekarang penyelidikan itu
masih diteruskan-menunjukkan, bahwa peradaban mereka
pada suatu saat memang telah mencapai tingkat yang tinggi
sekali, juga sejarahpun menunjukkan bahwa Yaman pernah
pula mengalami bencana.
Sungguhpun begitu peradaban yang dihasilkan dari
kesuburan negerinya serta penduduknya yang menetap
menimbulkan gangguan juga dalam lingkungan jazirah itu.
Raja-raja Yaman kadang dari keluarga Himyar yang sudah
turun-temurun, kadang juga dari kalangan rakyat Himyar
sampai pada waktu Dhu Nuwas al-Himyari berkuasa. Dhu
Nuwas sendiri condong sekali kepada agama Musa
(Yudaisma), dan tidak menyukai penyembahan berhala yang
telah menimpa bangsanya.
Ia belajar agama ini dari orang-orang Yahudi yang
pindah dan menetap di Yaman. Dhu Nuwas inilah yang
disebut-sebut oleh ahli-ahli sejarah, yang termasuk dalam
kisah "orang-orang yang membuat parit," dan menyebabkan
turunnya ayat: "Binasalah orang-orang yang telah membuat
parit. Api yang penuh bahan bakar. Ketika mereka duduk di
tempat itu. Dan apa yang dilakukan orang-orang beriman itu
mereka menyaksikan. Mereka menyiksa orang-orang itu
hanya karena mereka beriman kepada Allah Yang Maha
Mulia dan Terpuji." (Qur'an 85:4-8)
Cerita ini ringkasnya ialah bahwa ada seorang pengikut
Nabi Isa yang saleh bernama Phemion telah pindah dari
Kerajaan Rumawi ke Najran. Karena orang ini baik sekali,
penduduk kota itu banyak yang mengikuti jejaknya, sehingga
Catatan Peradaban Islam | 19