Page 23 - Catatan Peradaban Islam
P. 23
kepada mereka, terpencar-pencar di daerah tandus, yang
kelak menjadi tempat mereka beristirahat.
Di tempat itu, di bawah naungan pohon-pohon kurma
dan di tepi air tawar yang mengalir di sekitarnya, seorang
pedagang dengan binatang bebannya dapat menghilangkan
haus dahaga sesudah perjalanan yang melelahkan itu.
Tempat-tempat peristirahatan itu juga telah menjadi gudang
perdagangan mereka, dan yang sebagian lagi dipakai sebagai
tempat penyembahan, tempat ia meminta perlindungan atas
barang dagangannya atau meminta pertolongan dari tempat
itu."
Lingkungan jazirah itu penuh dengan jalan kafilah.
Yang penting di antaranya ada dua. Yang sebuah berbatasan
dengan Teluk Persia, Sungai Dijla, bertemu dengan padang
Syam dan Palestina. Pantas jugalah kalau batas daerah-
daerah sebelah timur yang berdekatan itu diberi nama Jalan
Timur. Sedang yang sebuah lagi berbatasan dengan Laut
Merah; dan karena itu diberi nama Jalan Barat. Melalui dua
jalan inilah produksi barang-barang di Barat diangkut ke
Timur dan barang-barang di Timur diangkut ke Barat.
Dengan demikian daerah pedalaman itu mendapatkan
kemakmuran nya.
Akan tetapi itu tidak menambah pengetahuan pihak
Barat tentang negeri-negeri yang telah dilalui perdagangan
mereka itu. Karena sukarnya menempuh daerah-daerah itu,
baik pihak Barat maupun pihak Timur sedikit sekali yang
mau mengarunginya - kecuali bagi mereka yang sudah biasa
sejak masa mudanya. Sedang mereka yang berani secara
untung-untungan mempertaruhkan nyawa banyak yang
hilang secara sia-sia di tengah-tengah padang tandus itu.
Bagi orang yang sudah biasa hidup mewah di kota, tidak
16 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman