Page 25 - Catatan Peradaban Islam
P. 25

oleh  adanya  perbatasan  Teluk  Persia  dan  Samudera
            Indonesia  saja,  tetapi  lebih-lebih  disebabkan  oleh  -  tidak
            seperti jazirah-jazirah lain - gurun sahara yang tandus. Dunia
            tidak  tertarik,  Negara  yang  akan  bersahabatpun  tidak
            merasa akan mendapat keuntungan dan pihak penjajah juga
            tidak punya kepentingan.
                 Sebaliknya, daerah Yaman tanahnya subur, hujan turun
            secara  teratur  pada  setiap  musim.  Ia  menjadi  negeri
            peradaban yang kuat, dengan kota-kota yang makmur dan
            tempat-tempat  beribadat  yang  kuat  sepanjang  masa.
            Penduduk jazirah ini terdiri dari suku bangsa Himyar, suatu
            suku bangsa yang cerdas dan berpengetahuan luas. Air hujan
            yang menyirami bumi ini mengalir habis menyusuri tanah
            terjal sampai ke laut. Mereka membuat Bendungan Ma'rib
            yang dapat menampung arus air hujan sesuai dengan syarat-
            syarat peradaban yang berlaku.

                  Sebelum di bangunnya bendungan ini, air hujan yang
            deras terjun dari pegunungan Yaman yang tinggi-tinggi itu,
            menyusur turun ke lembah-lembah yang terletak di sebelah
            timur kota Ma'rib. Mula-mula air turun melalui celah-celah
            dua  buah  gunung  yang  terletak  di  kanan-kiri  lembah  ini,
            memisahkan satu sama lain seluas kira-kira 400 meter.
                 Apabila  sudah  sampai  di  Ma'rib  air  itu  menyebar  ke
            dalam  lembah  demikian  rupa  sehingga  hilang  terserap
            seperti  di  bendungan-bendungan  Hulu  Sungai  Nil.  Berkat
            pengetahuan  dan  kecerdasan  yang  ada  pada  penduduk
            Yaman  itu,  mereka  membangun  sebuah  bendungan,  yaitu
            Bendungan Ma'rib. Bendungan ini dibangun daripada batu di
            ujung lembah yang sempit, lalu dibuatnya celah-celah guna
            memungkinkan adanya distribusi air ke tempat-tempat yang




            18 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30