Page 37 - Catatan Peradaban Islam
P. 37

berebut  simpatik  terus  terjadi.  Inipun  berakhir  dengan
            kemunduran  keduanya  dan  berakhir  dengan  kehancuran
            dua kerajaan adidaya tersebut. Tak berapa lama kemu-dian
            lahirlah  Islam  sebagai  satu  tatanan  baru  dengan
            kekauatannya yang sangat besar.
            Agama
                 Orang  Persia  lama  condong  untuk  menyembah  alam
            nyata, langit, cahaya, udara, api, air, dan fenomena alam yang
            mereka  lihat.  Mereka  memandang  bahwasanya  mereka
            adalah  tuhan-tuhan  yang  mampu  menyelamatkan  mereka
            dari marabahaya. Dalam pandangan mereka pula terdapat
            tuhan yang baik dan terdapat pula tuhan yang jahat.
                  Antara   kedua   tuhan   tersebut   selalu   terjadi
            pertentangan  yang  terus  menerus.  Tuhan  jahat  mereka
            simbolkan  dengan  kegelapan.  Sedangkan  tuhan  yang  baik
            mereka lambangkan dengan api. Sehingga tampaklah dalam
            perumahan  peribatan  mereka  api  yang  memang  menjadi
            simbol Tuhan mereka dan untuk mengusir tuhan yang jahat.
            Oleh  karena  itu  dalam  peribatan  mereka  selalu  menjaga
            keberadaannya agar tak sampai padam.
            Zoroaster

                 Dalam  abad  ke-7  SM,  muncullah  seorang  pemimpin
            kaum bernama Zoroaster, yang kemudian hari ia diangkat
            sebagai  pemimpin  sekte  ini  dan  dianggap  sebagai  nabi
            orang-orang Persia.
                 Dia  membawa  ajaran  baru  yang  didasarkan  atas
            prinsip-prinsip  agama  lama  yang  telah  diperbaikinya.  Dia
            lahir dalam ligkungan suku Midra di daerah Azribijan. Ajaran
            zoroaster terbagi dalam dua prinsip yaitu:




            30 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42