Page 43 - Stenochlaena Palutris Bedd
P. 43
Rabiatul Adawiyah, Fera Sartika, Fahruddin Arfianto
4.1. Jenis Kalakai (Stenochlaena Palustris Bedd)
Kalakai (Stenochlaena Palustris Bedd) adalah tipikal
tanaman lahan basah (rawa) di Kalimantan Selatan dan merupakan
makanan favorit untuk masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah
(Chabib, et al, 2018). Menurut Giesen et al (Chai, et al, 2012)
Kalakai (Stenochlaena Palustris Bedd) pakis yang dapat dimakan
tedapat di India melalui Asia Tenggara ke Polinesia dan Australia.
Tanaman menghasilkan daun yang subur itu menanggung spora dan
daun yang tidak steril. Daun pakis steril yang kemerahan dan muda
dipanen dari alam liar dan dikonsumsi sebagai sayuran di negara-
negara seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Thailand, Filipina.
4.2. Kandungan Kalakai (Stenochlaena Palustris
Bedd)
Pakis telah digunakan oleh manusia sebagai makanan dan
obat-obatan sejak zaman kuno (Lee dan Shin, 2010). Komponen
bioaktif pakis terutama milik fenolik, flavonoid, alkaloid dan
keluarga terpenoid (Ho et al., 2010). Flavonoid dan lainnya senyawa
fenolik telah terbukti kuat antioksidan (Dai dan Mumper, 2010;
Procházková et al.,2011). Karenanya, salah satu sifat fungsional
pakis itu Yang berkaitan dengan kesehatan manusia adalah aktivitas
antioksidannya (Lee dan Shin, 2010).
Kalakai (Stenochlaena Palustris Bedd) adalah salah satu
tanaman itu sering tumbuh di lahan basah di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan studi empiris, Kalakai (Stenochlaena Palustris Bedd)
telah digunakan setiap hari untuk mengobati beberapa kondisi medis
seperti, anemia, demam dan penyakit kulit oleh masyarakat lokal
Kalimantan Selatan. Kami penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa ekstrak kelakai memiliki potensi efek analgesik dan
[34]