Page 95 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 95
Individualis melihat diri mereka sebagai independen dan
hanya longgar terhubung ke kelompok mana mereka
merupakan bagiannya. Ketika menetapkan tingkat
komitmen mereka kepada orang lain, individualis
menyeimbangkan keuntungan dan kerugian dari
menumbuhkan dan mempertahankan hubungan; tingkat
komitmen pada umumnya sesuai dengan tingkat manfaat
yang dirasakan preferensi pribadi, kebutuhan, hak dan
tujuan perhatian utama individualis ', dan mereka cenderung
untuk menempatkan nilai tinggi terhadap kebebasan pribadi
dan prestasi. Kemandirian dan daya saing adalah ciri-ciri
individualis umum. Kedua; Kolektivisme dan kolektivis.
Kolektivisme adalah pola sosial yang menempatkan nilai
tertinggi pada kepentingan kelompok. Ketika tujuan pribadi
bertentangan dengan norma-norma kelompok, sementara
kolektivis cenderung sesuai dengan norma-norma
kelompok.
D. Agresifitas dan Altruisme
Altruisme adalah sikap atau naluri untuk
memperhatikan dan mengutamakan kepentingan dan
kebaikan orang lain. Altruisme berkebalikan dengan
sifat egois yang lebih mementingkan diri sendiri.
Seseorang yang melakukan altruisme disebut sebagai altruis.
Segala kebaikan yang dilakukan seorang altruis biasanya
muncul secara tulus tanpa ada rasa pamrih. Meski sikap ini
sangat terpuji dan berdampak positif pada masyarakat,
altruisme juga dapat berdampak buruk bagi pelakunya jika
dilakukan secara berlebihan.
Lebih dari itu, altruisme menekankan perhatian
terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan
diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada
dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa
84 | Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah