Page 23 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 23

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

            dasar  sebagai puser  bumi dan  Indramayu bermakna darma
            wong tuwa yang  merupakan  sebagai awal  tetapi  tidak
            diketahui awal dan asalnya,” ungkapnya. Jadi Dayak Losarang,
            kata Takmad, bukan suatu lembaga persatuan atau organisasi
            melainkan sebagai komunitas untuk  merehabilitasi  dasar,
            ajaran  dan watak  masing-masing individu ke dalam  dasar
            ngaji rasa.

                Jadi komunitas Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu
            Indramayu adalah  suatu  komunitas  yang  terbentuk  atas
            kesamaan keyakinan/kepercayaan yang dianutnya. Anggota
            komunitas ini tidak menempati dalam suatu wilayah, tetapi
            tersebar  ke beberapa  wilayah lainnya  baik  di kabupaten
            Indramayu ataupun kabuapten lainnya.
                Padepokan  yang  merangkap  rumah tinggal  ketua
            komunitasnya adalah di wilayah RT.13 RW.03 Desa Krimun.
            Luas area sebagai tempat  berkumpul  kurang  lebih 1000
            meter  persegi  yang dikelilingi pagar tembok. Pagar tembok
            yang mengelilingi bangunan di  dalamnya dipenuhi  dengan
            gambar-gambar relief tokoh-tokoh pewayangan seperti tokoh
            Pandawa Lima, Semar, tokoh  Kurawa, dan lainnya. Gambar
            tersebut  menceritakan tentang cerita  pewayangan dan inti-
            inti ajaran sebagai pedoman ajarannya.
                Berdasarkan  hakekat  ngaji rasa,  penulis  memperoleh
            tulisan yang ditulis berdasarkan maksud dan sabda Takmad
            Diningrat  yang  penulis  peroleh dari salah  seorang  anak
            Takmad Dinigrat yaitu Nanto. Tulisan tersebut, telah penulis
            salin dalam tulisan yang lebih baik dengan ketikan komputer.
            Adapun asli tulisan  tersebut, penulis cantumkan pada
            lampiran penelitian ini. Adapun hasil dari pengetikan ulang
            naskah maksud dan esensi ngaji rasa tersebut adalah sebagai
            berikut:
             Sejarah    :  Perjalanan  hidup {adalah  tengah  –  tengah
                           akhir} berdasarkan



             16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28