Page 120 - Evaluasi Pembelajaran
P. 120

tinggi.  Sedangkan  kelemahannya,  evaluator  harus
                     mencari skor kriterium yang tepat, dapat dipercaya,
                     dan konsisten pada peserta tes atau responden yang
                     sama. Kadangkala, perilaku dan hasil belajar peserta
                     tes  atau  responden  telah  mengalami  perubahan
                     karena  perkembangan  psikologis  mereka,  sehingga
                     agak sulit dijadikan sebagai kriterium.
                        Validitas  kriterium  umumnya  bisa  digunakan
                     sebagai  cara  memperoleh  instrumen  yang  handal,
                     jika  evaluator  telah  memiliki  data  yang  akurat
                     tentang  hasil  belajar  peserta  tes/responden  yang
                     akan  diukur.  Ketika  evaluator  akan  menyusun  dan
                     mengembangkan suatu instrumen yang benar-benar
                     baru, maka pendekatan ini agak sulit digunakan.
                        Untuk  menguji  validitas  kriterium,  evaluator
                     dapat  mencari  koefisien  korelasi  antara  skor  hasil
                     ujicoba  instrumen  (X)  terhadap  skor  kriterium  (Y),
                     dengan  menggunakan  rumus  korelasi  product
                     moment     dan    kriteria   penarikan   simpulan
                     sebagaimana    telah   dipaparkan   pada   bagian
                     sebelumnya.
                        Sebagai   contoh,   seorang   evaluator   ingin
                     mengetahui  validitas  instrumen  berupa  angket
                     minat  terhadap  mata  pelajaran  Biologi  pada  33
                     orang  peserta  didik  kelas  X  SMA.  Pada  3  bulan
                     sebelumnya,  seorang  peneliti  juga  telah  mengukur
                     minat terhadap mata pelajaran Biologi pada peserta
                     didik  yang  sama.  Angket  yang  digunakan  peneliti
                     tersebut  tekah  diujicoba  sebelumnya  sehingga  ia
                     memperoleh butir-butir angket yang handal, akurat,
                     dan  konsisten.  Dengan  demikian,  evaluator  dapat
                     menggunakan  skor  hasil  angket  minat  terdahulu
                     tersebut  sebagai  kriterium  (Y).  Sebaran  skor  hasil
                     pengukuran menggunakan angket oleh evaluator (X),
                     dan  sebaran  skor  kriterium  (Y)  adalah  sebagai
                     berikut:

                                                                   109
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125