Page 31 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 31
Taubat ada tiga makna yaitu pertama penyesalan,
keduatekad meninggalkan (dan tidak kembali) kepada apa
yang dilarang Allah dan ketiga adalah berusaha memenuhi
hak-hak orang yang pernah dianiaya.”
Suatu kali al-Junaid pernah berkunjung kepada as-
Sarry. Al-Junaid mendapati as-Sarry dalam keadaan bingung.
Al Junaid kemudian bertanya kepadanya,” Apa yang
membuatmu bingung?” As Sarrypun menjawab,” Aku
bertemu seorang pemuda, dia bertanya kepadaku tentang
taubat. Kukatakan kepadanya bahwa tubat itu jika engkau
tidak melupakan dosa-dosamu. Lantas pemuda itu
menyanggahnya dengan mengatakan taubat adalah justru
engkau benar-benar melupakan dosa-dosamu.”
Mendengar perkataan as-Sarry, Junaid mengatakan
bahwa yang dikatakan pemuda itu adalah yang benar. Maka
as-sarry berkata kepada Junaid tentang pendapatnya itu. Al-
Junaid menjawab, “Karena apabila aku dalam kondisi kering,
lantas aku dipindahkan dalam kondisi dingin, maka
menyebut masa kering di masa dingin adalah kekeringan itu
sendiri.” Mendengar jawaban tersebut as-Sarry pun terdiam.
Selanjutnya Dzun Nun al-Misri berkata, Taubat orang
awam disebabkan oleh dosa, sedangkan taubat orang khusus
dikarenakan lupa.” Dzun Nun menyebutkan permohonan
ampun tanpa melepaskan dosa adalah tubatnya para
pendusta. Sufi masyhur ini berkata lagi,” Hakekat taubat
menjadikan kamu keleluasan bumi ini terasa sempit.,
sehingga tidak ada tempat menetap bagimu. Kemudian
jiwamu terasa sempit.”
Sedangkan Husein an-Nuri mengatakan bahwa taubat
adalah proses pelaksanaan taubat dari segala sesuatu selain
Allah. Adapun al-Wasiti berkata tidak akan meninggalkan
18 | Asep Solikin