Page 34 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 34

Taubat itu ada dua: taubat inabah dan taubat istijabah.
               Taubat  inabah  adalah  sikap  taubat  seorang  hamba  yang
               takut  siksaan-Nya.  Sedangkan  taubat  istijabah  merupakan
               bentuk taubat seorang hamba yang malu terhadap kemulian-
               Nya.
                   Fase  kedua  adalah  Zuhud.  Pada  tahap  seorang  sufi
               berusaha  dengan  keras  untuk  menjauhkan  diri  dari  dunia
               materi  dan  dunia  ramai.  Ia  mengasingkan  diri  ke  tempat
               terpencil untuk   beribadat, puasa, shalat, membaca al-Qur'an
               dan dzikir. Puasanya yang banyak membuat hawa nafsunya
               lemah, dan membuat ia tahan lapar dan dahaga. Ia makan
               dan minum hanya untuk mempertahankan kelanjutan hidup.
               Ia  sedikit  tidur  dan  banyak  beribadat.  Pakaiannya  pun
               sederhana.  Ia  menjadi  orang zahid  dari  dunia, orang yang
               tidak bisa lagi digoda oleh kesenangan dunia dan kelezatan
               materi.  Yang  dicarinya  ialah  kebahagiaan  rohani,  dan  itu
               diperolehnya dalam berpuasa, melakukan shalat, membaca
               al-Qur'an dan berdzikir.
                   Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah berkata:
               “Zuhud  adalah  istilah  dari  berpalingnya  keinginan  dari
               sesuatu menuju yang lain yang lebih baik darinya. Dan syarat
               hal  yang  ditinggalkan  keinginannya  itu,  juga  disukai  pada
               sebagian  sisinya.  Maka  barangsiapa  meninggalkan  sesuatu
               yang  dzatnya  tidak  disukai  dan  tidak  dicari,  dia  tidak
               dinamakan zaahid (orang yang zuhud)”.

                   Abu Sulaiman rahimahullah berkata, Orang yang zuhud
               bukanlah  orang  yang  meninggalkan  kelelahan-kelelahan
               dunia  dan  beristirahat  darinya.  Tetapi  orang  yang  zuhud
               adalah orang yang meninggalkan dunia, dan berpayah-payah
               di dunia untuk akhirat.”

                   Syaikhul  Islam  Ibnu  Taimiyah  rahimahullah  berkata,
               ”Zuhud  yang  bermanfaat,  disyari’atkan,  dan  yang  dicintai


                                                        Bibliosufistik | 21
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39