Page 37 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 37

pertolongan dari Tuhan, bahkan ia tidak menunggu-nunggu
            datangnya pertolongan. Ia sabar menderita.
                 Amru  bin  Usman  mengatakan,  bahwa  sabar  adalah
            keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan
            lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan oleh Imam
            al-Khowas,  bahwa  sabar  adalah  refleksi  keteguhan  untuk
            merealisasikan   al-Qur'an   dan    sunnah.   Sehingga
            sesungguhnya sabar  tidak  identik  dengan  kepasrahan  dan
            ketidak  mampuan.  Justru  orang  yang  seperti  ini  memiliki
            indikasi  adanya  ketidak  sabaran  untuk  merubah  kondisi
            yang ada, ketidak sabaran untuk berusaha, ketidak sabaran
            untuk berjuang dan lain sebagainya.

                 Pada prinsipnya, sabar itu adalah mengingati janji Allah
            SWT yang akan memberi balasan yang setimpal bagi siapa
            sahaja      yang      teguh      dalam       kesabaran
            dan  dapat  pula  menahan  diri  daripada  kemahuan  dan
            kecenderungan  menuruti  hawa  nafsu  terhadap  perkara-
            perkara   yang    diharamkan    Allah   SWT.   Seorang
            yang  sabar  akan  tetap  berwaspada  daripada  pelbagai
            pengaruh  negatif  yang  mengakibatkan  dirinya  jatuh  ke
            lembah  maksiat.  Mereka  mengamalkan  pelbagai  bentuk
            ketaatan  yang  dirasakan  sangat  berat  bagi  dirinya  dan
            merekajuga  selalu  ingat  bahawa  setiap  musibah  yang
            menimpanya  merupakan  takdir  daripada  Tuhannya  dan
            akan berserah (tawakkal) kepadaNya.

                 Fase  tawakkal.  Ia  menyerahkan  diri  sebulat-bulatnya
            kepada kehendak Tuhan.  Ia   tidak memikirkan hari esok;
            baginya  cukup  apa  yang  ada  untuk  hari  ini.  Bahkan,
            sungguhpun  tak  ada  padanya,  ia  selamanya  merasa
            tenteram.  Kendatipun  ada  padanya,  ia  tidak  mau  makan,
            karena  ada  orang  yang  lebih  berhajat  pada  makanan  dari
            padanya.  Ia bersikap seperti telah mati.


            24 | Asep Solikin
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42