Page 42 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 42

Cinta tulus Rabi'ah al-'Adawiah kepada Tuhan, akhirnya
               dibalas Tuhan, dan ini tertera dari syairnya yang berikut:
                   Kucintai Engkau dengan dua cinta,

                   Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu,
                   Cinta karena diriku

                   Membuat aku lupa yang lain dan senantiasa menyebut
                   nama-Mu,

                   Cinta kepada diri-Mu,
                   Membuat aku melihat Engkau karena Engkau bukakan
                   hijab,
                   Tiada puji bagiku untuk ini dan itu,

                   Bagi-Mu-lah puji dan untuk itu semua.
                   Rabi'ah al-'Adawiah, telah sampai ke   stasion   sesudah
               mahabbah,  yaitu  ma'rifah.  Ia  telah  melihat  Tuhan  dengan
               hati  nuraninya.  Ia  telah  sampai  ke  stasion  yang  menjadi
               idaman  kaum  sufi.    Dengan  kata  lain,  Rabi'ah  al-'Adawiah
               telah benar-benar menjadi sufi.
                   Pengalaman ma'rifah, ditonjolkan oleh Zunnun al-Misri
               (w.860  M).    Ma'rifah  adalah  anugerah  Tuhan  kepada  sufi
               yang dengan ikhlas dan sungguh-sungguh mencintai Tuhan.
               Karena cinta ikhlas dan suci itulah Tuhan mengungkapkan
               tabir dari pandangan sufi dan dengan terbukanya tabir itu
               sufi pun dapat menerima cahaya yang dipancarkan Tuhan
               dan  sufi  pun  melihat  keindahan-Nya  yang  abadi.    Ketika
               Zunnun  ditanya  bagaimana  ia  memperoleh  ma'rifah,  ia
               menjawab,  "Aku  melihat  dan  mengetahui  Tuhan  dengan
               Tuhan dan sekiranya tidak karena Tuhan aku tidak melihat
               dan tidak tahu Tuhan."




                                                        Bibliosufistik | 29
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47