Page 338 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 338
MIMPI SEORANG HASAN AL BASHRI
Kadang memang kita akan mengalami kecekcokan diantara
kita dan orang lain. Tapi, dengan kecekcokan tersebut
jangan sampai membuat kita malah berlarut-larut dalam
sebuah kubang kesia-siaan yang akhirnya malah membuat
kita terhmabat dan terhalang dengan pintu kebaikan yang
berada di depan mata kita.
Suatu ketika, ada sebuah ketegangan antara Hasan Al
Bashri dan Ibnu Sirin. Keduanya tak mau saling menyapa.
Bahkan, etiap kali mendengar orang lain menyambut nama
Ibnu Sirin, Hasan Al Bashri merasa tak suka, "Jangan sebut
nama orang yang berjalan dengan lagak sombong itu di
hadapanku," ujarnya.
Suatu malam Hasan Al Bashri bermimpi sesuatu yang
aneh, Ia seolah-olah sedang bertelanjang di kandang
binatang sambil membuat sebatang tongkat. Pagi hari ketika
bangun, ia merasa bingung dengan mimpinya itu. Tiba-tiba
ia ingat bahwa Ibnu Sirin yang kurang ia sukai, merupakan
orang yang pandai menafsirkan mimpi.
Merasa malu dan gengsi bertemu sendiri, Ia meminta
tolong seorang teman dekatnya untuk menemui Ibnu Sirin,
"Temui Ibnu Sirin, dan ceritakan mimpiku ini seakan-akan
kamu sendiri yang mengalami," pesannya.
Teman dekat Hasan Al Bashri itu segera menemui Ibnu
Sirin. Begitu selesai menceritakan isi mimpi tersebut, Ibnu
Sirin langsung berkata, "Bilang pada orang yang mengalami
mimpi ini, jangan menanyakannya kepada orang yang
berjalan dengan lagak sombong. Kalau berani suruh ia
datang sendiri kemari."
Bibliosufistik | 325