Page 334 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 334
PEMUDA YANG YAKIN
Berdoalah kepada Allah untukku, ya Rasulullah, agar aku
dianugerahi Syahadah bersamamu.”
Nabi SAW pergi ke mesjid untuk menunaikan shalat
Fajar (subuh). Seusai memimpin shalat subuh itu bersama
jama’ah, tampak kegelapan mulai berganti dengan siang
dengan sinar matahari pagi. Ketika Rasulullah SAW hampir
meninggalkan mesjid itu, tiba-tiba beliau melihat seorang
pemuda yang pucat. Tubuhnya lemah dan kurus, sedang
kedua matanya cekung masuk ke dalam batok kepalanya.
Rasulullah SAW menanyai pemuda itu: “Bagaimanakah
keadaanmu di pagi ini, hai Fulan?” “Hari ini aku menjadi
orang yang yakin, ya Rasulullah.” jawab mereka.
Mendengar perkataan seperti itu, Rasulullah terheran-
heran dan bertanya: “Sesungguhnya setiap keyakinan ada
hakikatnya. Apakah kiranya hakikat keyakinan itu?”
Jawab pemuda kurus itu: “Sesungguhnya keyakinanku,
ya Rasulullah, telah menjadikan aku, membikin aku tak bisa
tidur di malam hari dan kehausan di siang hari. Membuat
diriku berzuhud terhadap dunia dengan segala isinya.
Seolah-olah aku melihat ‘Arasy Tuhanku telah ditegakkan
untuk pelaksanaan hisab dan penghimpunan seluruh
makhluk. Sedang aku berada diantara mereka. Seolah-olah
melihat penghuni surga sedang bersenang-senang dalam
surga dan saling berkenal-kenalan, seraya bertelekan di atas
dipan-dipan. Seolah-olah aku melihat penghuni neraka
disiksa dan memohon pertolongan disana. Seolah-olah saat
ini saya mendengar raungan dari neraka, terngiang-ngiang
dalam telingaku.”
Bibliosufistik | 321