Page 189 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 189
menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka
menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku?”
Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih
juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya
perampokan. “Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku
adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang,” jawab
Jerry.
“Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan:
aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih
untuk hidup.” “Apakah kamu tidak takut?” tanyaku. Jerry
melanjutkan, ”Para ahli medisnya hebat. Mereka terus
berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka
mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi
wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka
berkata ‘Orang ini akan mati’. Aku tahu aku harus mengambil
tindakan.” “Apa yang kamu lakukan?” tanya saya. “Disana
ada suster gemuk yang bertanya padaku,” kata Jerry. “Dia
bertanya apakah aku punya alergi. ‘Ya’ jawabku.
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka
menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan
berteriak, ‘Peluru!’ Ditengah tertawa mereka aku katakan,
‘Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai
orang hidup, bukan orang mati’.” Jerry dapat hidup karena
keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap hidupnya yang
mengagumkan.
Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat
memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau
membencinya. Satu hal yang benar-benar milikmu yang
tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu,
178