Page 199 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 199

yang  indah  ini.  Tentu,  duri-duri  itu  akan  menganggu
            keindahan mawar-mawar miliknya.
                 Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa
            dari  bunga  seindah  ini,  tumbuh  banyak  sekali  duri  yang
            tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya
            nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka.
            Selalu  saja  ada  ada  bagian  dari  kulitku  yang  tergores.  Ah
            pekerjaan  ini  hanya  membuatku  sakit.  Aku  tak  akan
            membiarkan     tanganku   berdarah   karena   duri-duri
            penganggu ini.”

                 Lama  kelamaan,  pemuda  ini  tampak  enggan  untuk
            memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar
            itu  tak  pernah  disirami  lagi  setiap  pagi  dan  petang.
            Dibiarkannya     rumput-rumput     yang     menganggu
            pertumbuhan  mawar  itu.  Kelopaknya  yang  dahulu  mulai
            merekah,  kini  tampak  merona  sayu.  Daun-daun  yang
            tumbuh  di  setiap  tangkai  pun  mulai  jatuh  satu-persatu.
            Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu
            pun meranggas dan layu. Jiwa manusia, adalah juga seperti
            kisah  tadi.  Di  dalam  setiap  jiwa,  selalu  ada  ‘mawar’  yang
            tertanam.  Tuhan  yang  menitipkannya  kepada  kita  untuk
            dirawat. Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap
            kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya
            di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan
            merekah.

                 Namun  sayang,  banyak  dari  kita  yang  hanya  melihat
            “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi
            buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak
            keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita
            dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-
            hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak


                                      188
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204