Page 81 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 81

ilmu  sastra  yang  paling tua  sekaligus  yang  terbaru.
                Meskipun        tujuan      dan       syarat-syarat
                dalam storytelling berganti dari abad-ke abad, dan dari
                kebudayaan        satu        ke       kebudayaan
                lain, storytelling berkelanjutan  untuk  memenuhi  dasar
                yang sama dari kebutuhankebutuhan secara sosial dan
                individu.

                    Perilaku  manusia  nampaknya  mempunyai impuls
                yang  dibawa sejak  lahir  untuk  menceritakan  perasaan
                dan  pengalaman-pengalaman  yang  mereka  alami
                melalui    bercerita.   Cerita   dituturkan   agar
                supaya menciptakan  kesan  pada  dunia.  Mereka
                mengekspresikan kepercayaan-kepercayaan, keinginan-
                keinginan,   dan   harapan-harapan   dalam   cerita-
                cerita sebagai  usaha  untuk  menerangkan  dan  saling
                mengerti   satu   sama    lain.   Pellowski   (1977)
                mendefinisikan storytelling sebagai sebuah  seni  atau
                seni  dari  sebuah  keterampilan  bernarasi  dari  cerita-
                cerita   dalam bentuk   syair   atau   prosa,   yang
                dipertunjukkan  atau  dipimpin  oleh  satu  orang
                di hadapan audience secara  langsung  dimana  cerita
                tersebut dapat dinarasikan dengan cara diceritakan atau
                dinyanyikan, dengan atau tanpa musik, gambar, ataupun
                dengan  iringan  lain  yang  mungkin  dapat  dipelajari
                secara  lisan,  baik melalui  sumber  tercetak,  ataupun
                melalui sumber rekaman mekanik.
                2.  Manfaat

                    Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh melalui
                dongeng (Asfandiyar, 2007: 99) antara lain:
                    a.  Penanaman  nilai-nilai.  Storytelling merupakan
                        sarana untuk “mengatakan tanpa mengatakan”,

                                      70
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86