Page 85 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 85
pendongeng dapat membawa audience memasuki
cerita dongeng. Pada saat mendongeng ada
beberapa faktor yang dapat menunjang
berlangsungnya proses storytelling agar menjadi
menarik untuk disimak (Asfandiyar, 2007: 25),
antara lain:
1) Kontak mata. Saat storytelling berlangsung,
pendongeng harus melakukan kontak
mata dengan audience. Pandanglah audience
dan diam sejenak. Dengan melakukan kontak
mata audience akan merasa dirinya
diperhatikan dan diajak untuk berinteraksi.
Selain itu, dengan melakukan kontak mata kita
dapat melihat apakah audience menyimak jalan
cerita yang didongengkan. Dengan begitu,
pendongeng dapat mengetahui reaksi
dari audience.
2) Mimik wajah. Pada waktu storytelling sedang
berlangsung, mimik wajah pendongeng dapat
menunjang hidup atau tidaknya sebuah cerita
yang disampaikan. Pendongeng harus dapat
mengekspresikan wajahny sesuadengan situasi
yang didongengkan.
3) Gerak tubuh. Gerak tubuh pendongeng waktu
proses storytelling berjalan dapat turut pula
mendukung menggambarkan jalan cerita yang
lebih menarik. Cerita yang didongengkan akan
terasa berbeda jika pendongeng melakukan
gerakan-gerakan yang merefleksikan apa yang
dilakukan tokoh-tokoh yang didongengkannya.
74