Page 84 - BK PRIBADI SOSIAL Biblioterapi, Melalui Kisah Pribadi Diasah
P. 84
dapat menampilkan karakter tokoh,
pendongeng terlebih dahulu harus dapat
menghayati sifat-sifat tokoh dan memahami
relevansi
antara nama dan sifat-sifat yang dimilikinya. Ketika
memerankan tokoh-tokoh tersebut, pendongeng
diharapkan mampu menghayati bagaimana
perasaan, pikiran, dan emosi tokoh pada saat
mendongeng.
Tahapan terakhir persiapan storytelling yaitu
latihan. Bagi pendongeng profesional yang sudah
terbiasa mendongeng mungkin tahap ini sudah
tidak diperlukan lagi. Namun bagi pustakawan, guru
maupun pendongeng pemula tahap latihan ini cukup
penting. Dengan latihan terlebih dahulu kita dapat
mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada saat
mendongeng, memikirkan durasi yang dibutuhkan,
mengingat kembali jalan cerita dan
mempraktikannya sehingga pada saat storytelling
nanti dapat tampil prima.
b. Saat storytelling berlangsung
Saat terpenting dalam proses storytelling adalah
pada tahap storytelling berlangsung. Saat akan
memasuki sesi acara storytelling, pendongeng
harus menunggu kondisi hingga audience siap untuk
menyimak dongeng yang akan disampaikan.
Jangan memulai storytelling jika audience masih
belum siap. Acara storytelling dapat dimulai dengan
menyapa terlebih dahulu audience, ataupun
membuat sesuatu yang dapat menarik
perhatian audience. Kemudian secara perlahan
73