Page 37 - Context Communication The Sociology Of Culture
P. 37

Persisnya, ia masuk ke dalam area yang disebut oleh
               Heinrich  Rickert  (1921)  sebagai  ―intermediary  domain‖.
               Intermediary  domain  secara  simultan  menjadi  bagian  dari
               ilmu-ilmuteoretis yakni logika formal dan matematika, ilmu-
               ilmu  alam  empiris  (empirical  sciences  of  nature)  dan  ilmu-
               ilmu  kebudayaan  empiris  (empirical  sciences  of  culture).
               Konsekuensi  praktis  dari  pertimbangan  filosofis  seperti  ini
               ada dua: memiliki dampak baik bagi metode maupun objek
               aplikasi  AI  (Michael  Reskiantio  Pabubung,  2021).  Dari  sisi
               metode,  lantaran  AI  menjadi  bagian  dari  ―ilmu  sosial-
               kebudayaan‖,  ia  harus  menggunakan  logika  ―ilmu  sosial-
               kebudayaan‖  yang  dapat  memperluas  cakupan  metodenya.
               Ilmu  sosial-kebudayaan  adalah  ilmu  empiris  yang
               membangun pengetahuan dari observasi hal- hal partikular.
               Namun demikian, ilmu ini tidak mengabstraksi pengetahuan
               dari hal-hal partikular.
                     Data  dikumpulkan  dari  kasus-kasus  individual,
               dipahami,  lalu  menemukan  penyebab  umum.  Dapat
               dikatakan  bahwa  ilmu  ini  tidak  bermaksud  mengekstraksi
               singularitas, tetapi menyelidiki kasus-kasus paradigmatis dan
               menjelaskan  penyebab  kasus  individual  tersebut  di  bawah
               studi  yang  berlaku  secara  umum  (Ganascia,  2010).  berlaku
               secara  umum  (Ganascia,  2010).  Dari  sisi  objek  kajian,  AI
               dapat  berfokus  pada  dimensi  kebudayaan  dunia  di  mana
               terdapat ragam aplikasi bermakna. Ilmu-ilmu teknologi dan
               informasi  berkontribusi  besar  bagi  kemajuan  pengetahuan
               khususnya karena zaman sekarang ini disebut-sebut sebagai
               ―knowledge  age‖,  dan  juga  bagi  kemanusiaan  di  saat  AI
               sering  terdengar  sebagai  ‗ancaman‘  bagi  manusia.  Namun,
               demikian  dalam  kenyataan,  menjadi  hal  yang  patut
               disayangkan  karena  AI  belum  berpartisipasi  secara  aktif
               dalam  evolusi  kebudayaan,  sebagai  konsekuensi  dari
               pengembangan teknologi informasi (Ganascia, 2010).



               30   Context Communication: the sosiology of culture
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42