Page 90 - Context Communication The Sociology Of Culture
P. 90
Unsur-Unsur Budaya
Perlu adanya kesadaran bagi komunikator agar terus
belajar dari pengalamannya saat melakukan komunikasi
dengan orang yang berbeda demi terciptanya hubungan yang
romantis. Wood menyatakan bahwa:
“The meanings we assign to behavior in romantic
relationships are not entirely individualistic. They also reflect
broad cultural views, which we learn and often internalize.
For this reason, there are strong consistencies in how people
socialized in the same culture and social groups attribute
meaning to communication in romantic relationships.”
(Wood, 2010: 282).
Unsur budaya lainnya adalah nilai-nilai yang dianut.
Samovar, Porter, dan McDaniel (2009) menyebutkan bahwa
budaya terikat dengan nilai-nilai yang telah dibuat. Nilai-
nilai tersebut lebih dikenal dengan sistem norma dan
kepercayaan. Nilai-nilai ini bersifat obyektif bagi anggota
suatau budaya saja, dan dengan demikian tingkat
kebenarannya akan berbeda dengan nilai-nilai dari budaya
lain. Selain agama dan norma, ada pula organisasi-organisasi
sosial dalam komunikasi lintas budaya. Samovar, Porter, dan
McDaniel (2009: 26) menyebut organisasi ini sebagai sistem
sosial dan atau struktur sosial yang membawahi berbagai
unit sosial yang terkandung dalam budaya. Kemudian unsur
budaya yang terakhir adalah bahasa. Bahasa merupakan fitur
umum yang ada dalam semua budaya.
Unsur-unsur di atas melambangkan identitas dari
kebudayaan itu sendiri. Samovar, Porter, & McDaniel (2009)
menyebutkan persepsi dan sikap yang akan muncul pada
perbedaan identitas kultural adalah stereotip, prasangka,
rasisme, dan etnosentrisme. Selain stereotip, stigma negatif
Context Communication: the sosiology of culture 83