Page 25 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 25

Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang
            bersifat  “multireferensial”.  Beberapa  disiplin ilmu  lain  telah
            memberikan  sumbangan  bagi perkembangan  teori  dan
            praktek bimbingan dan konseling, seperti  : psikologi, ilmu
            pendidikan,  statistik,  evaluasi,  biologi,  filsafat,  sosiologi,
            antroplogi, ilmu ekonomi,  manajemen, ilmu hukum dan
            agama.  Beberapa  konsep  dari  disiplin ilmu  tersebut telah
            diadopsi  untuk  kepentingan  pengemba-ngan  bimbingan
            dan konseling, baik  dalam  pengembangan teori  maupun
            prakteknya. Pengembangan teori dan pendekatan bimbingan
            dan konseling selain dihasilkan melalui pemikiran kritis para
            ahli, juga dihasilkan melalui berbagai bentuk penelitian.

                Sejalan  dengan perkembangan teknologi, khususnya
            teknologi informasi berbasis komputer, sejak  tahun  1980-
            an  peranan  komputer telah  banyak  dikembangkan  dalam
            bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003)
            bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah
            bimbingan karier dan bimbingan dan konseling pendidikan.
            Moh. Surya  (2006)  mengemukakan  bahwa  sejalan  dengan
            perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor
            dengan  individu yang  dilayaninya  (klien)  tidak  hanya
            dilakukan  melalui  hubungan  tatap  muka  tetapi  dapat  juga
            dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui
            internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula,
            bahwa perkemba-ngan dalam bidang teknologi komunikasi
            menuntut kesiapan dan adaptasi konselor dalam penguasaan
            teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.

                Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka
            peran konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan
            sebagaimana  dikemukakan oleh McDaniel (Prayitno, 2003)
            bahwa konselor  adalah  seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan,
            konselor harus mampu  mengembangkan  pengetahuan  dan
            teori  tentang  bimbingan  dan konseling, baik  berdasarkan
            hasil pemikiran kritisnya maupun  melalui  berbagai bentuk
            kegiatan penelitian.

             12   Bimbingan Karir
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30