Page 96 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 96

saat ini jika ditanyakan negara paling memiliki kekuatan, di
              segala bidang (super power), maka anak SD-pun menjawab
              Amerika. Kedua position (posisi), hal ini lebih pada jabatan
              politik  atau  posisi-posisi  penting dalam  perusahaan. Jika
              kita pernah melihat reality show yang dikelola oleh Donald
              Trump yang  berjudul  ”the  aprentice”,  maka  kondisi  saling
              menjatuhkan  sudah biasa  terjadi dalam  dunia  bisnis atau
              politik di Amerika, dan dasar tujuan utama hanya satu yaitu
              kesuksesan. Ketiga, Property (kemampuan Finansial), sebagai
              negara  liberal maka  persepsi  dalam  konteks menumpuk
              harta  individu merupakan  hal  yang  dilindungi. Oleh  karena
              itu, sukses di Amerika juga dimaknai ketika mereka mampu
              masuk di majalah Forbes, dinobatkan sebagai salah satu orang
              terkaya di dunia (http://rantirusli.multiply.com)

                  Makna sukses menurut bangsa Indonesia ada 3 Ta : Harta
              yang berlimpah ruah, yang ditunjukkan dengan kepemilikan
              tanah  yang  luas,  rumah besar,  mobil  mewah  dan  lain
              sebagainya. Kedua, tahta, penelitian menunjukkan bahwa di
              Indonesia potensi kedasyatan konflik yang ditimbulkan oleh
              pemilihan seorang  kepala  desa/kepala  dusun (pemilihan
              langsung), melebihi pemilihan kepala negara di Amerika. Tidak
              hanya politik uang, suap-menyuap, namun juga pertarungan
              secara mistis (santet) juga seringkali sebagai hal yang biasa.
              Ketiga, Wanita.  Raja  Jaman dahulu  hanya mempunyai satu
              istri,  namun memiliki banyak selir. (http://forumkuliah.
              wordpress.com)
                  Adapun makna sukses  dalam pekerjaan/karir  adalah
              jika seseorang mengalami gagal kerja, rugi bahkan bangkrut,
              apabila  ia dapat  menerima  kenyataan  pahit tersebut dan
              menjadikan kegagalan  itu  sebagai motivator  agar ia bisa
              bangkit dan berusaha kembali, maka orang seperti itulah yang
              disebut  sebagai  orang  yang  sukses dalam  karir (Mursidin,
              2009: 197).




                         Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir  83
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101