Page 171 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 171
Sang pemilik anak sapi tak terima jika anak sapi itu
mengikuti malaikat yang menunggang kuda itu. Ia meminta
anak sapi itu dikembalikan padanya, namun malaikat
tersebut menolak permintaannya. Pemilik sapi memohon
berkali-kali. Sang pemilik sapi dan malaikat pemilik kuda
pun berselisih amat lama. Masing-masing kekeh dengan
pendiriannya.
Bagi pemilik sapi, jelaslah anak sapi itu miliknya
karena ia membawa induknya, sapi betina. Bagi malaikat,
ialah pemiliknya. Karena buktinya sang anak sapi, selalu
mengikuti dirinya. Hingga di akhir perselisihan itu, mereka
memutuskan untuk menyelesaikan perkara ini kepada tiga
hakim yang ada di kota tersebut.
Pemilik sapi dan pemilik kuda pun mengemukakan
permasalahan pada hakim pertama. Pemilik kuda terlebih
dahulu menawarkan hadiah berupa emas kepada sang
hakim pertama, supaya dia memenangkan persoalan ini.
Hakim pertama pun tergoda dan mengiyakan permohonan
pemilik kuda. “Tapi bagaimana aku dapat memutuskan
perkara ini?” tanyanya pada pemilik kuda. “Mudah saja,
putuskan saja kepada siapa anak sapi tersebut akan ikut.
Maka dialah pemiliknya.” Sang hakim memutuskan seperti
permintaan pemilik kuda. Ketika dilepaskan, si anak sapi
selalu ikut penunggang kuda. Walhasil malaikat yang
menyamar sebagai penunggang kuda memenangkan
perkara itu.
Merasa tak puas dengan jawaban hakim pertama,
karena dianggap diputuskan dengan tidak adil, pemilik sapi
mengajak datang pada hakim kedua. Namun nahas kejadian
yang sama terulang kembali. Dengan diiming-imingi emas
oleh malaikat yang menyamar, hakim kedua tergoda dan
158 | Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca