Page 203 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 203
dirinya. la memanggil budaknya “Ya Shafi...” Shafi kaget
mendengar panggilan tuannya.
Sambil meloncat dengan gugup ia menjawab, Aduh
tuanku! Maafkan aku. Sungguh, aku benar - benar tidak
melihatmu”. Shafi merasa bersalah karena tidak
mengetahui kedatangan tuannya.
Tetapi sambil mendekati Shafi, Husain berkata,
Sudahlah, sebenarnya aku yang bersalah dan minta maaf
kepadamu. Sebab aku memasuki kebunmu tanpa izin lebih
dahulu". “Kenapa tuan mengatakan hal demikian,” kata
Shofi dengan rikuh. “Sudahlah jangan kita persoalkan lagi
masalah ini. Hanya aku ingin tahu mengapa anjing itu tadi
engkau beri separuh dari rotimu?” tanya al Husain penuh
penasaran.
Dengan malu, Shafi menjawab “Maklumlah tuan, aku
merasa malu dipandangi terus oleh anjing itu ketika aku
hendak makan tadi. Sedang anjing itu milik tuan dan dia
turut menjaga kebun ini dari gangguan orang. Sedang aku
hanya mengerjakan kebun tuan ini. Karena itu, menurut
pendapatku, rezeki dari tuan, sudah selayaknya kubagi juga
dengan anjing ini”.
Mendengar penjelasan Shafi, Husain terharu dan
meneteskan air mata. Orang yang berderajat budak
ternyata memiliki budi yang tinggi. Dengan suara parau,
Husain berkata, Wahai Shafi, saat ini juga engkau telah aku
bebaskan dari perbudakan. Terimalah dua ribu dinar ini
sebagai pemberian dariku dengan penuh keikhlasan".
Lama Shafi tertegun melihat Husain dan uang dua ribu
dinar tersebut. la seolah tak percaya dengan apa yang telah
terjadi. Namun Husain menganggukkan kepalanya dengan
senyuman sambil menyerahkan uang tersebut.
190 | Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca

