Page 44 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 44
menikah dan mulai membesarkan keluargaku sendiri. Aku
sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, demi menyediakan
kehidupan yang nyaman untuk anak-anakku tercinta. Aku
bahkan tidak memikirkan ibuku lagi.
Namun tidak disangka, ibuku datang untuk
mengunjungi rumahku pada suatu hari. Wajah bermata
satunya membuat anak-anak saya takut, dan mereka mulai
menangis. Aku marah pada ibuku karena muncul mendadak
dan saya melarang dia masuk. Kemudian aku berkata :
“Jangan pernah kembali ke rumah saya dan kehidupan
keluarga baru saya..!”. Aku berteriak, tapi ibu saya hanya
diam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa mampu berkata-
kata lagi.
Pada suatu ketika, sebuah undangan untuk reuni
sekolah tinggi membawa aku kembali ke kampung halaman
setelah puluhan tahun lamanya. Aku tidak bisa menolak
berkendara melewati rumah masa kecilku dan mampir ke
gubuk tua tersebut. Tetangga saya mengatakan kepadaku
bahwa ibuku sudah meninggal dan meninggalkan surat
untukku.
Beginilah isi surat ibu :
“Anakku sayang :
Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf
karena telah mengunjungi rumahmu tanpa pemberitahuan
dan menakuti anak-anakmu yang cantik. Ibu juga sangat
menyesal karena ibu adalah wanita yang memalukan dan
sumber penghinaan bagimu, ketika kamu masih kecil
sampai tumbuh dewasa.
Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca | 31