Page 43 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 43
IBU DENGAN SATU MATA
“Anakku sayang, ibu selalu memilikimu dan akan selalu
mencintaimu dari lubuk hati ibu yang terdalam. Ibu tidak
pernah menyesali keputusan ibu untuk
memberikan mata ibu.”
I
buku hanya memiliki satu mata. Ketika aku tumbuh
dewasa, aku membencinya karena hal itu. Aku benci
perhatian tak diundang yang aku dapatkan ketika berada di
sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain menatapnya
dan memalingkan muka dengan jijik. Ibuku bekerja dengan
dua pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tetapi aku justru
malu dengan keadaannya dan tidak ingin terlihat sedang
bersamanya Setiap kali ibu saya datang untuk mengunjungi
saya di sekolah, rasanya aku ingin dia menghilang. Aku
merasakan gelombang kebencian terhadap wanita yang
membuat saya menjadi bahan tertawaan sekolah. Pada
suatu waktu, ketika aku ingin meluapkan kemarahan
ekstrim, aku bahkan pernah mengatakan kepada ibu saya
bahwa saya ingin dia mati. Aku benar-benar tidak peduli
tentang perasaannya.
Setelah aku tumbuh dewasa, aku melakukan apapun
sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari ibuku. Aku
belajar dengan keras dan mendapat pekerjaan di luar
negeri, jadi aku tidak akan bertemu dengannya. Aku
30 | Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca