Page 97 - Bibliospiritual Menemukan Makna Dalam Kata Terbaca
P. 97
Si cucu merasa sedih dan kesepian karena hidup
sebatang kara. Di tengah keputusasaan itu, ia berniat untuk
mengakhiri hidupnya sendiri. Tiba-tiba ia teringat pesan
sang nenek, kemudian dibukanya gulungan surat itu dan
dibaca. ”Cucuku tersayang, saat kamu baca surat ini, berarti
nenek sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sungguh, berat
sekali meninggalkanmu dalam keadaan susah seperti ini,
tapi ini sudah menjadi jalanNya. Jangan bersedih dan putus
asa karena hidup harus terus berjalan. Nenek tidak punya
warisan apapun, tetapi punya hadiah untukmu. Cari dan
temukan di dalam kotak di samping pintu.”
Terburu-buru, sang cucu mencari dan membuka
bungkusannya. Dengan takjub dan keheranan, dia
menemukan sebuah boneka shaolin. Segera dilanjutkan
membaca surat sang nenek. “Nenek memberi boneka
shaolin ini agar kamu bisa menjadi seperti dirinya. Lihatlah
boneka itu dan cobalah pukul sekuat-kuatnya.”
Tanpa berpikir panjang, pukulan pertama diayunkan
dan membuat boneka itu terombang-ambing karena
dibagian bawah boneka itu berat dan berbentuk bulat. Tak
lama, boneka itu berdiri tegak seperti semula. Pukulan
selanjutnya yang dihantamkan ke boneka itu tetap sama
hasilnya. Boneka itu tak mau jatuh dan tegak kembali. Sang
cucu pun lanjut membaca surat.
”Meskipun dipukul berkali-kali. Ia tidak pernah
terjatuh. Ia tetap sabar menerima pukulan dan sebanyak
itulah ia akan tetap berdiri, tanpa pernah menyerah. Sama
seperti boneka itu, nenek berharap kamu tidak pernah
menyerah. Ketika jatuh dan putus asa, lihat kembali boneka
ini. Kamu harus tetap berdiri! Ketika hantaman datang
bertubi-tubi, sebanyak itulah kamu harus bertahan dan
84 | Bibliospiritual: Menemukan Makna dalam Kata Terbaca