Page 18 - Statistika Parametrik Panduan Praktis Pengujian Hipotesis Dalam Penelitian Kuantitatif
P. 18
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa ukuran -ukuran pada
sampel seperti rata-rata sampel atau ẍadalah ukuran yang dapat dihitung
karena jumlah sampel yang terbatas, akan tetapi rata-rata pada populasi atau
µ adalah ukuran yang tidak dapat dihitung dan hanya dapat diduga.
Munculnya istilah statistik parametrik sejalan dengan adanya
kebutuhan pendugaan kejadian berdasarkan teori peluang atau teori
probabilitas. Hal ini juga terjadi karena dalam penelitian di lapangan, peneliti
sering dihadapkan pada jumlah atau ukuran populasi yang besar sehingga
kurang memungkinkan untuk melakukan penelitian terhadap keseluruhan
anggota populasi tersebut. Karena alasan efisiensi waktu, tenaga dan biaya,
sering peneliti harus mengambil sampel yang dianggap bisa mewakili
populasi.
Pada saat kita mengambil suatu sampel dari populasi, maka akan
dipero leh dua ukuran, yakni statistik sampel dan parameter populasi. Statistik
sampel dapat dihitung, sedangkan parameter populasi hanya dapat diduga.
Perumusan dugaan inilah yang dinamakan hipotesis.
Dengan demikian secara statistika, hipotesis adalah dugaan
sementara terhadap parameter populasi. Pada saat penelitian yang dilakukan
mengambil semua responden sebagai sampel penelit ia n (disebut sebagai
penelitian populasi), maka ukuran sampel adalah sama dengan ukuran
populasi. Dalam kasus ini, statistik sampel sama dengan parameter populasi,
sehingga sebenarnya tidak perlu ada proses pendugaan. Inilah alasan
mengapa penelitian-penelitian populasi, seperti sensus, tidak membutuhkan
hipotesis karena tidak dibutuhka nnya pendugaan.
2.3. Syarat penggunaan statistika parametrik
Penggunaan statistika parametrik memerlukan beberapa asumsi
11