Page 29 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 29

tentu benar karena untuk mengetahui manfaat dan efek samping obat tersebut secara pasti perlu
                  dilakukan penelitian dan uji praklinis dan uji klinis.

                         Obat  bahan  alam  Indonesia  dapat  dikelompokkan  menjadi  tiga  yaitu  jamu  yang
                  merupakan ramuan tradisional yang belum teruji secara klinis, obat herbal yaitu obat bahan

                  alam yang sudah melewati tahap uji praklinis, sedangkan fitofarmaka adalah obat bahan alam

                  yang sudah melewati uji praklinis dan klinis (SK Kepala BPOM No. HK.00.05.4.2411 tanggal
                  17 Mei 2004). Penyebaran informasi mengenai hasil penelitian dan uji yang telah dilakukan

                  terhadap obat bahan alam harus menjadi perhatian bagi semua pihak karena menyangkut faktor
                  keamanan penggunaan obat tersebut. Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan

                  obat bahan alam adalah keunggulan dan kelemahan obat tradisional dan tanaman obat.
                         Keunggulan obat bahan alam antara lain :

                  1.  Efek samping obat tradisional relatif lebih kecil bila digunakan secara benar dan tepat, baik

                      tepat  takaran,  waktu  penggunaan,  cara  penggunaan,  ketepatan  pemilihan  bahan,  dan
                      ketepatan pemilihan obat tradisional atau ramuan tanaman obat untuk indikasi tertentu.

                  2.  Adanya efek komplementer dan atau sinergisme  dalam ramuan obat/komponen bioaktif

                      tanaman obat. Dalam suatu ramuan obat tradisional umumnya terdiri dari beberapa jenis
                      tanaman  obat  yang  memiliki  efek  saling  mendukung  satu  sama  lain  untuk  mencapai

                      efektivitas pengobatan. Formulasi dan komposisi ramuan tersebut dibuat setepat mungkin
                      agar tidak menimbulkan efek kontradiksi, bahkan harus dipilih jenis ramuan yang saling

                      menunjang terhadap suatu efek yang dikehendaki.
                  3.  Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Zat aktif pada tanaman

                      obat  umumnya  dalam  bentuk  metabolit  sekunder,  sedangkan  satu  tanaman  bisa

                      menghasilkan  beberapa  metabolit  sekunder,  sehingga  memungkinkan  tanaman  tersebut
                      memiliki lebih dari satu efek farmakologi.

                  4.  Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeratif. Perubahaan
                      pola konsumsi mengakibatkan gangguan metabolisme dan faal tubuh sejalan dengan proses

                      degenerasi.  Yang  termasuk  penyakit  metabolik  antara  lain  diabetes  (kencing  manis),
                      hiperlipidemia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal, dan hepatitis. Sedangkan yang

                      termasuk penyakit degeneratif antara lain rematik (radang persendian), asma (sesak nafas),

                      ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambein/wasir) dan pikun (lost  of memory). Untuk
                      mengobati penyakit-penyakit tersebut diperlukan waktu lama sehingga penggunaan obat

                      alam lebih tepat karena efek sampingnya relatif lebih kecil.


                                              Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah |   17
                                                                         Rezqi Handayani & Nurul Qamariah
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34