Page 40 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 40

Perbanyakan  tanaman  dapat  dilakukan  secara  generative  (dengan  biji)  dan  secara
                  vegetative (dengan stek, cangkok, okulasi, runduk dan kultur jaringan). Bibit yang digunakan

                  untuk mendapatkan suatu jenis tanaman tertentu juga akan menentukan kualitas simplisia atau
                  ekstrak yang dihasilkan. Bibit yang bagus akan mempengaruh dalam hal kandungan senyawa

                  aktif yang optimal (Departemen Kesehaan RI, 2000).


                  2.  Pemanenan

                         Proses penentuan masa panen harus dilakukan secara tepat karena produk tanaman obat
                  yang dihasilkan berasal dari proses eksplorasi alam. Untuk menghasilkan kualitas yang terbaik

                  tanaman obat harus dipanen pada waktu tertentu pada saat musim yang optimal. Setiap tanaman
                  obat memiliki waktu masa panen tertentu sesuai dengan tanaman dan bagiann tanaman yang

                  akan diambil. Hal ini biasanya tertuang dalam literature-litaerur ilmiah seperti pharmacophe,

                  standarisasi  serta  monograf-monograf  yang  ada  pada  masing-masing  Negara.  Berdasarkan
                  literature  ilmiah  kandungan  metabolid  sekunder  dari  tanaman  obat  tergantung  dari  level

                  perkembangan dan pertumbuhannya. Penentuan waktu panen harus ditentukan berdasarkan dari
                  kuantitas dan kualitas kandungan metabolit sekunder pada saat dilakukan pemanenan. Selain

                  itu pada proses pemanenan hal yang perlu diperhatikan adalah bagian tanaman yang dipanen

                  harus bebas dari bahan lain seperti rumput liar atau tanaman lain yang daapt bercampur dengan
                  tanaman yang dipanen.

                         Salah satu upaya untuk menjaga kualitas dari tanaman obat adalah pada saat proses
                  pemanenan haruslah pada kondisi cuaca yang baik. hal yang harus dihindari adalah embun yang

                  dikarenakan hujan serta kelembaban udara yang tinggi. Tetapi untuk kondisi tertentu missal
                  waktu  pemanenan  dilakukan  pada  kondisi  yang  kering,  maka  setelah  proses  pemanenan

                  dilakukan maka harus dibawa ke dalam ke tempat pengeringan untuk mencegah adanya efek

                  kerusakan yang timbul karena pengaruh dari kelembaban udaya yang dapat menajdi potensi
                  tumbuhnya jasad renik dan jamur.

                         Alat pemotong, pemanen dan mesin-mesin lainnya haruslah dijaga tetap bersih untuk
                  mengurangi  kerusakan  dan  kontaminasi  dari  tanah  dan  material  lainnya.  Mesin  haruslah

                  disimpan ditempat yang tidak terkontaminasi dan kering atau fasilitas yang bebas dari serangga,

                  tikus, burung dan hama lainnya, dan tidak dapat dilalui oleh ternak dan hewan lainnya. Kontak
                  dengan  tanah  haruslah  dihindarkan  untuk  menghindari  perluasan  kemungkinan  adanya

                  perkembangan jasad renik pada material tanaman obat. Tanaman obat yang dipanen haruslah



                                              Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah |   28
                                                                         Rezqi Handayani & Nurul Qamariah
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45