Page 41 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 41

diangkut dalam keadaan bersih dan kondisi kering dan harus dimasukan ke dalam keranjang
                  yang  bersih,  kantong  kering,  trailer,  gerobak  atau  container  yang  lain  dan  dibawa  ke  titik

                  penjemputan untuk dibawa ke fasilitas pemrosesan berikutnya.
                         Semua  kontainer  yang  digunakan  pada  pemanenan  haruslah  dijaga  tetap  bersih  dan

                  bebas dari kontaminan yang berasal dari tanaman yang dipanen sebelumnya atau material asing

                  lainya. Jika container sedang tidak digunakan maka haruslah tetap dijaga dalam kondisi kering
                  dalam area yang terlindung dari serangga, tikus, burung dan hama lainnya, dan juga tidak bisa

                  dilalui oleh ternak atau hewan lainnya. Pada dasarnya tujuan penanganan dan pengelolaan saat
                  panen adalah sebagai berikut :

                  a.  Untuk memperoleh bahan baku yang memenuhi standar mutu.
                  b.  Menghindari terbuangnya hasil panen secara percuma serta mengurangi kerusakan hasil

                      panen.

                  c.  Agar semua hasil panen dapat dimanfaatkan sesuai harapan.
                         Proses  pengambilan  simplisia  hendaknya  dilakukan  secara  manual  yaitu  dengan

                  menggunakan tangan. Hal ini agar persyaratan-persyaratan simplisia yang dikehendaki dapat

                  terpenuhi  (Kartasapoetra,  1996). Tahapan  selanjutnya  yang  dilakukan  adalah  pengumpulan
                  bahan baku. Pengumpulan bahan akan mempengaruhi kualitas dari bahan baku tanaman yang

                  akan digunakan. Berdasarkan garis besar pedoman panen, pengambilan bahan baku tanaman
                  dilakukan sebagai berikut :

                  a.  Biji  proses pemanenan pada biji dilakukan pada saat buah dalam kondisi kering atau
                      sebelum buah pecah

                  b.  Buah    proses  pemanenan  buah  disesuaikan  denagn  tujuan  akatifitas  farmakologis

                      senyawa aktif yang terkandung. Waktu panen dapat dilakukan pada waktu buah menjelang
                      matang (contoh pada buah Piper nigrum), pada saar buah matang (contoh pada buah adas),

                      atau dengan perlakukan organoleptis yaitu melihat perubahan warna atau bentuk buah yang

                      akan dipane (contoh pada buah papaya dan jeruk)
                  c.  Bunga    proses pengambilan  buka pada  masa panen dilakukan saat bunga  mengalami

                      proses penyerbukan, pada saat bunga masih kuncup (contoh pada bunga melati), atau pada

                      saat kondisi bunga dalam keadaan mekar (contoh pada bunga mawar) serta pengambilan
                      bunga tergantung dari aktifitas farmakologis senyawa aktif yang terkandung

                  d.  Daun atau herba  proses pemanenan daun dapat dilakukan pada saat proses fotosintesis

                      berlangsung maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi tanaman dari awal berbunga hingga

                                              Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah |   29
                                                                         Rezqi Handayani & Nurul Qamariah
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46