Page 60 - ETNOFARMAKOLOGI Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah
P. 60

Studi Pustaka
                  Kandungan senyawa metabolit sekunder pada bawang dayak terdiri dari senyawa alkaloid,

                  fenolik,  glikosida,  saponin,  flavonoid,  triterpenoid,  steroid,  tanin,  dan  kuinon.  Semua
                  metabolid sekunder tersebut mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi

                  obat  modern  sehingga  dapat  dimanfaatkan  dalam  kehidupan  manusia  (Firdaus,  2006).

                  Penelitian  terdahulu  menyimpulkan  bahwa  hasil  uji  kandungan  metabolit  sekunder  dan
                  perhitungan total flavonoid dan total fenol pada ekstrak umbi bawang dayak menunjukkan

                  bahwa  kandungan  metabolit  sekunder  lebih  banyak  terdapat  pada  ekstrak  etanol
                  dibandingkan ekstrak air. Umbi bawang dayak berpotensi sebagai alternative pengobatan

                  diabetes  mellitus  karena  perpaduan  aktivitas  antioksidannya  dan  kemampuannya
                  menghambat  enzim  alfa  glukosidase  (Febrina,  2013).    Penelitian  lain  memberikan  hasil

                  adanya bahwa ekstrak etanol bawang dayak mempunyai kemampuan untuk menurunkan

                  kadar glukosa darah sebesar 24,299 ppm dan potensi antioksidan sebesar 122,445 mg SAG/g
                  serbuk. Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa ekstrak umbi bawang dayak dosis

                  500 mg/kg BB merupakan dosis yang paling efektif dalam penurunan kadar glukosa darah

                  (Dewi, 2016).
                  Masyarakat menggunakan umbi bawang dayak untuk mengobati bisul atau penyakit kulit

                  lainnya. Cara penggunaannya  yaitu hasil parutan umbi bawang dayak ditempelkan pada
                  bagin kulit yang luka atau infeksi (Galingging, 2009 dalam Puspadewi et al., 2013). Khasiat

                  farmakologis dari umbi bawang dayak yang dipercaya masyarakat diantaranya yaitu disentri,
                  kanker usus, kanker payudara,  radang poros usus, untuk merangsang muntah, mengobati

                  sakit perut, obat bisul, peluruh air seni, mengecilkan pori-pori kulit, memperlancar buang air

                  besar, mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan luka, hepatitis untuk meredakan
                  batuk. Selain umbi, daun bawang dayak juga mempunyai khasiat sebagai obat yang pada

                  wanita yang sedang nifas (Galingging, 2009 dalam Puspadewi et al., 2013). Habitat awal
                  tumbuhan bawang dayak adalah Amerika yang kemudian tempat tumbuhnya meluas hingga

                  ke Kalimantan Tengah. Masyarakat Kalimantan tengah menggunakan umbi bawang dayak
                  untuk  mengobati  lukan  dan  bisul.  Untuk  membuktikan  hal  beberapa  penelitian  telah

                  dilakukan untuk melihat aktivitas farmakologis umbi bawnag dayak terhadap bakteri kulit

                  yaitu Staphylococcus aureus dan Trichophyton rubrum. Pada penelitian ini sampel uji yang
                  digunakan  adalah  ekstrak  etanol  umbi  bawang  dayak  yang  didapat  dengan  melakukan

                  ekastraksi  pada  umbi  bawang  dayak.  Ekstraksi  dilakukan  dengan  menggunakan  metode


                                           Etnofarmakologi Tumbuhan Obat Asli Kalimantan Tengah |   47
                                                                      Rezqi Handayani & Nurul Qamariah
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65