Page 105 - Gemilang Peradaban Islam
P. 105
kan adalah untuk menguasai daerah sekitar pegunungan
Pyrenia dan Perancis Selatan. Pemimpin pasukan
dipercayakan pada Al-Samah, tetapi usahanya itu gagal dan
ia sendiri terbunuh pada tahun 102 H. Selanjutnya pimpinan
itu diberikan kepada Abdul Rahman ibn Abdullah Al-Ghafiqi.
Dengan pasukannya ia menyerang kota Bordesu, Poiter dan
dari sini pula ia mencoba menyerang kota Tours. Namun ia
tertahan oleh Charles Martel, sehingga penyerangan gagal
dan tentara yang dipimpinnya mundur kembali ke Spanyol.
Sepintas pandang betapa kemenangan-kemenangan
yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah. Padahal
pasukan umat Islam saat itu tidaklah sebesar pasukan yang
dimiliki oleh musuh. Maka sebenarnya hal itu tidak dapat
dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal yang
menguntungkan bagi usaha penaklukkan umat Islam itu
sendiri. Adapun yang dimaksud dengan faktor eksternal
adalah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol
itu sendiri. Pada masa penaklukkan Spanyol oleh orang-
orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini
adalah berada dalam keadaan yang amat menyedihkan.
Secara politik wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-
bagi dalam beberapa negeri kecil. Ini tampak dengan adanya
rebutan kekuasaan dan harta antarmasing-masing penguasa
daerah. Mereka hidup dalam kemiskinan karena tingginya
pajak yang mesti diberikan untuk pemerintah.
Selain itu penguasa Gothic bersikap tidak toleran
terhadap aliran agama yang tidak sesuai dengan paham
pemerintahan Gothic. Hal ini tampak dari usaha pemerintah
Gothic untuk membersihkan semua aliran dan menjadikan
Spanyol hanya ada satu aliran saja. Kekejaman ini terus
terjadi, apalagi terhadap penganut agama lain seperti
Yahudi. Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian
96 | Asep Solikin