Page 143 - Gemilang Peradaban Islam
P. 143
B. Kondisi Ottoman setelah wafatnya Sulaiman
Kerajaan Ottoman mulai melemah setelah wafatnya
Sulaiman Al-Qanuni. Sultan-sultan yang menggantikannya
umumnya lemah dan tidak berwibawa. Penyebab lainnya
adalah kehidupan mewah. Dan berlebih-lebihan di kalangan
besar istana, sehingga banyak terjadi penyimpangan
keuangan negara.
Pada saat situasi dalam negeri semakin memburuk,
negara-negara Eropa melancarkan serangan ke wilayah-
wilayah Ottoman. Misalnya, pada masa Sultan Salim II,
kerajaan Ottoman menderita kekalahan dari tentara sekutu
Kristen Eropa dalam perang Liponto.
Lalu ketika pemerintahan dipegang oleh Sultan Ahmad
I, tentara Austria melakukan penyerangan yang berlangsung
selama 15 tahun. Akhirnya, Austria dapat mengalahkan
tentara kerajaan Ottoman. Kekalahan ini memberikan
pukulan hebat bagi kerajaan Ottoman dan membuat cahaya
kebesaran Turki memudar dimata bangsa-bangsa Eropa.
Akibatnya, upeti yang bisa dikirimkan oleh wilayah-wilayah
yang berada di bawah kekuasaan Turki di Eropa tidak lagi
diberikan. Hal ini mengakibatkan perekonomian kerajaan
Ottoman melemah.
Pada masa pemerintahan Sultan Ibrahim (1640-1648),
suasana dalam negeri kerajaan Ottoman menjadi kacau. Para
wanita (ibu suri dan permaesuri) turut campur dalam
mengendalikan roda pemerintahan. Ibrahim adalah seorang
sultan yang sangat lemah, sehingga ia hanya di jadikan
wazirnya (perdana menteri) yang bernama Mustafa. Pada
hakikatnya Mustafalah yang memegang tampuk kekuasaan.
Akan tetapi, kepemimpinan Mustafa tidak mampu
134 | Asep Solikin